BISNIS.COM, JAKARTA-PT Pertamina EP mengklaim sebagai kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) paling agresif dalam melakukan kegiatan eksplorasi. Tahun ini, Pertamina EP akan berinvestasi US$300 juta untuk kegiatan eksplorasi.
Direktur Eksplorasi dan Pengembangan Pertamina EP Doddy Priambodo mengatakan anggaran tersebut untuk meningkatkan cadangan hingga 265 juta barel setara minyak. Nantinya, Pertamina EP akan membor 28 sumur eksplorasi, survei seismic dua dimensi (2D) sepanjang 917 km dan survei seismic 3D seluas 1.488 kilometer persegi.
Sampai akhir Februari, Pertamina EP sudah menyelesaikan dua sumur wildcat dan dalam proses menggarap tiga sumur wildcat dan satu sumur deliniasi.
Adapun kegiatan eksplorasi akan dilakukan di 29 wilayah kerja milik Pertamina EP. Ke-29 wilayah kerja itu tersebar di Sumatra Bagian Utara, Sumatra Bagian Tengah, Sumatra Bagian Selatan, Jawa Bagian Barat, Jawa Bagian Tengah - Timur, Kalimantan, Matindok, dan Papua. Namun, pemboran sumur tidak akan dilakukan di seluruh lokasi.
"Paling banyak itu ada di Jawa Barat, dari 28 sumur, sebanyak 30 % dari Jawa Barat," kata Doddy di kantornya, Kamis (7/3/2013).
Doddy mengatakan, jumlah sumur yang akan dibor tergantung dari hasil evaluasi geologi. Hasil geologi yang paling memungkinkan untuk diproduksikan akan dibor terlebih dahulu. Sementara sisanya akan disimpan untuk dibor setelah sumur yang menurut hasil evaluasi siap dibor telah dibor semuanya.
"Yang sedang on going ada lima sumur. Itu di Sumatra, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, kemudian di Jawa Barat, paling dekat Bekasi. Itu yang akan paling cepat berproduksi," katanya.(msb)