BISNIS.COM, TANJUNG ENIM -- PT Bukit Asam (Tbk) Persero mengembangkan program Coorporate Social Responbility berbasis pangan salah satunya melalui gerakan peningkatan produksi pertanian berbasis korporasi yang sudah berjalan sejak 2010 lalu.
Senior Manager CSR PTBA Dannang Soedirja mengatakan pada tahun lalu perseroan telah menyalurkan dana bergulir kepada petani sebesar Rp120 miliar. Dana itu digunakan oleh sekitar 13.000 petani di lingkungan Sumatera yang mayoritas berada di Sumsel.
"Sebagai mitra pembinaan PTBA juga menggandeng beberapa BUMN, yaitu PT Sang Hyang Sri, PTPN VII dan PTPN X di Jawa," katanya seusai acara penyerahan bantuan puskesmas keliling dan operasi katarak di Tanjung Enim, Sumsel, Rabu (6/3).
Dia mengatakan program gerakan peningkatan produksi pertanian berbasis korporasi (GP3K) penting untuk membantu meningkatkan produksi pangan juga untuk mengatasi kemiskinan ditingkat petani. Dimana petani sudah tidak bergantungan pada rentenir.
"Petani makin kreatif dan mandiri, dengan adanya program GP3K," katanya.
Dia mengatakan untuk warga sekitar lingkungan ring I, lebih meningkatkan pada program bina lingkungan dengan memperbaiki irigasi dan kincir air.
"Untuk bina lingkungan di tahun 2012 sudah tersalur Rp 65 miliar, dan ini sifatnya tidak perlu pengembalian," jelasnya.
Berdasarkan data 2012 dana kredit macet untuk program CSR kemitraan sangat minim, hanya 19%. Tetapi itu bukan kendala karena gagalnya usaha tapi lebih disebabkan, misalnya, kebakaran, meninggal dunia ataupun kendala lainnya.
"Untuk mitra usaha yang gagal masih tetap diberikan pembinaan, sepanjang punya keinginan mitra tersebut melanjutkan usahanya," ujarnya. (fsi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
