Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Penduduk Miskin Bakal Naik Jika Inflasi Tinggi

BISNIS.COM, JAKARTA—Fenomena tingginya angka inflasi dalam dua bulan terakhir berisiko mengancam target angka kemiskinan yang dipatok 9,5% sampai 10,5% pada tahun ini.

BISNIS.COM, JAKARTA—Fenomena tingginya angka inflasi dalam dua bulan terakhir berisiko mengancam target angka kemiskinan yang dipatok 9,5% sampai 10,5% pada tahun ini.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan laju inflasi pada Januari 2013 sebesar 1,03%. Adapun, pada Februari 2013 tercatat sebesar 0,75%. BPS mencatatkan inflasi pada Februari 2013 merupakan yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir.

Armida S. Alisjahbana, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, menjelaskan laju inflasi, khususnya inflasi harga yang bergejolak, memberikan pengaruh paling besar kepada masyarakat miskin. Pasalnya, harga pangan merupakan komponen utama inflasi harga bergejolak.

“Jadi inflasi bagaimana [dikendalikan] pada level cukup rendah karena yang paling terdongkrak yang [inflasi] volatile,yaitu pangan. Ini dampaknya sangat besar kepada kemiskinan,” katanya di Gedung Bappenas, Senin (4/3).

Menurut Armida, apabila laju inflasi tidak segera dikendalikan, kondisi tersebut berisiko menyebabkan target angka kemiskinan tidak tercapai. Apalagi, lanjutnya, masih terdapat tantangan bagi pemerintah di saat awal tahun ajaran baru dan hari raya yang berpotensi mendongkrak laju inflasi.

Sebelumnya, Wakil Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Wakil Kepala Bappenas Lukita Dinarsyah Tuwo pernah mengatakan penanggulangan kemiskinan pada tahun ini semakin sulit karena sudah mulai memasuki tingkat kemiskinan inti.

“Semakin kecil angka kemiskinan maka makin sulit penanganannya karena sudah mulai memasuki core-nya. Pemerintah harus berupaya lebih keras untuk target tahun ini,” katanya, Jumat (22/2).

Lebih lanjut, Direktur Keuangan Negara dan Analisa Moneter Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Sidqy Lego Pangesthi Suyitno mengatakan sebelum melakukan pembatasan impor holtikultura, pemerintah harus memastikan terlebih dahulu pasokan dan harga pangan telah terkendali.

“Kalau pasokan dan harga bisa dijaga, produksi dalam negeri bisa ditingkatkan sambil secara bertahap mengurangi impor,” ungkapnya kepada Bisnis, Sabtu (2/3).

Selain itu, lanjutnya, pemerintah harus bisa meningkatkan produktivitas petani dalam negeri sebagai langkah efisiensi produksi agar harga input lebih rendah dan daya saing bisa ditingkatkan.

BPS mencatatkan angka kemiskinan dalam negeri pada September 2012 sebesar 11,66%. Adapun, target angka kemiskinan tahun ini ditetapkan 9,5%-10,5%. Dalam RPJMN 2010-2014, angka kemiskinan ditargetkan sebesar 8% sampai 10% pada 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hedwi Prihatmoko
Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper