JAKARTA--PT Angkasa Pura II akan menjadikan Bandara Kuala Namu Medan sebagai hub penerbangan internasional, sedangkan Bandara Soekarno—Hatta Cengkareng Jakarta, sebagai hub penerbangan domestik.
Direktur Utama Angkasa Pura II Tri Sunoko mengatakan komitmen menjadikan Kuala Namu sebagai hub atau bandara pengumpul internasional dinilai tepat mengingat secara geografis lokasinya lebih dekat Singapura dan Kuala lumpur.
Keunggulan geografis itu, membuat penerbangan dari Medan akan jauh lebih efisien ke negara ASEAN dan negara lain ketimbang penerbangan dari Jakarta dari segi waktu maupun bahan bakar.
Sejak Januari, Bandara Kuala Namu berjalan dengan sistem operasi bayangan atau shadow operation guna menguji alat navigasi dan radar bandara tersebut.
Apabila setelah beroperasi secara resmi nantinya, pihaknya optimistis bandara yang berlokasi di Deli Serdang, Sumatra Utara itu bisa menggeser posisi Bandara Changi Singapura dan Bandara Kuala Lumpur Malaysia.
“Kuala Namu Medan akan menjadi hub atau transshipment untuk transit internasional, nantinya bisa menggeser Singapura dan Kuala Lumpur, ini bukan sesuatu yang diawang—awang, sejarah [akan] mencatatkan [itu],” katanya, akhir pekan lalu.
Adapun Bandara Soekarno—Hatta, Tri menegaskan bandara yang beroperasi sejak 1985 itu tetap dikembangkan mengingat kapasitasnya sudah melebihi batas tetapi nantinya akan fokuskan menjadi bandara pengumpul untuk domestik.
Kedua bandara tersebut juga dinilai masuk daftar bandara yang digunakan untuk menghadapi liberalisasi penerbangan Asean atau Asean Open Sky 2015.
Oleh sebab itu, pihaknya juga meminta kerja sama dengan para pihak terkait termasuk Kementerian Perhubungan guna merealisasikan rencana atas dua bandara itu. “Cita—cita ini mesti kita kerja bersama,” katanya.
Kementerian Perhubungan mencatat ada lima bandara yang disiapkan dalam menghadapi Asean Open Sky yakni Soetta Jakarta), Juanda (Surabaya), Sultan Hasanuddin (Makassar), Kuala Namu (Medan) dan Ngurah Rai (Bali). (ra)