Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KOMODITAS SAWIT: Kebun Asian Agri Diyakini Bisa Pertahankan Produksi 1 Juta Ton

PELALAWAN: PT Asian Agri menargetkan produksi minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebesar 1 juta ton pada tahun ini.General Manager Asian Agri Freddy Widjaya mengungkapkan produksi CPO sebesar 1 juta ton tersebut berasal dari produksi perkebunan

PELALAWAN: PT Asian Agri menargetkan produksi minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebesar 1 juta ton pada tahun ini.

General Manager Asian Agri Freddy Widjaya mengungkapkan produksi CPO sebesar 1 juta ton tersebut berasal dari produksi perkebunan inti 50%, plasma (petani binaan) 25%, dan sisanya perkebunan rakyat yang ada di sekitar wilayah Asian Agri.

"Tahun lalu itu, produksi [CPO] kami juga sekitar 1 juta ton, dan tahun ini kami juga fokuskan pada peningkatan produktivitas sehingga bisa mencapai produksi 1 juta ton," ujarnya di sela kunjungan ke perkebunan milik Asian Agri di Riau, Selasa (12/2).

Dia menjelaskan dari 160.000 hektar luas lahan perkebunan Asian Agri yang tersebar di Provinsi Riau, Jambi, dan Sumatra Utara, sekitar 100.000 hektar merupakan inti dan 60.000 hektar plasma.

Namun, imbuhnya, perkebunan inti dan plasma hanya terdapat di Riau dan Jambi, sedangkan Sumatra Utara hanya perkebunan inti.

Untuk Provinsi Riau, jelasnya, terdiri dari 36.000 hektare plasma dan 30.000 ha inti. Selanjutnya, Jambi 24.000 ha plasma dan 30.000 ha inti, dan Sumatra Utara 40.000 ha perkebunan inti.

Terkait produktivitas CPO, Freddy menjelaskan paling tinggi di perkebunan Riau yakni 20.000-21.000 ton per ha per tahun untuk perkebunan plasma dan 24.000 ton per ha per tahun untuk inti.

Selanjutnya, produktivitas kebun sawit di Jambi sebanyak 19.000-20.000 ton per hektar per tahun untuk plasma dan 22.000 ton per hektar per tahun untuk inti. Sementara itu, produktivitas di Sumatra Utara sekitar 22.000 ton per hektar per tahun.

"Kami memang belum ada rencana perluasan, tetapi kalau ada lahan kami siap menjadi mitra. Faktanya cari lahan yang legal juga bukan hal yang mudah," tutur Freddy.

Head Corporat Social Responsibilty (CSR) Asian Agri Rafmen memaparkan perkebunan plasma yang dimulai sejak 1986 tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan perusahaan terhadap program perkebunan inti rakyat trans yang ditetapkan sesuai dengan Ipres No.1/1986.

"Kebun plasma ini juga bagian dari program CSR perusahaan. Pemerintah yang menyediakan lahannya, sedangkan Asian Agri yang membuatkan kebunnya mulai dari pembibitan, pemupukan sampai pembinaan kepada petani," ujarnya.(bas)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro