Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MONORAIL: Mulai produksi domestik, Kemenhub atur SNI moda transportasi rel tunggal

 JAKARTA: Pemerintah akan membuat standar nasional Indonesia (SNI) untuk produk moda transportasi berbasis rel tunggal atau monorail yang diproduksi anak bangsa, seiring sudah ada beberapa perusahaan lokal yang tengah memproduksinya. Wakil

 JAKARTA: Pemerintah akan membuat standar nasional Indonesia (SNI) untuk produk moda transportasi berbasis rel tunggal atau monorail yang diproduksi anak bangsa, seiring sudah ada beberapa perusahaan lokal yang tengah memproduksinya.

 

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan tahun ini diperkirakan semua proses standar nasional Indonesia (SNI) untuk monorail produk lokal sudah bisa diselesaikan, sehingga monorail-monorail yang sudah diproduksi perusahaan nasional dapat diuji coba sesuai standar tersebut, untuk kemudian bisa dioperasikan untuk transportasi publik.

 

“Kami akan koordinasi dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Riset dan Teknologi untuk membuat SNI produk monorail buatan Indonesia, dengan demikian monorail made ini Indonesia itu dapat dioperasikan di dalam negeri dan kita memiliki keunggulan untuk produk nasional,” kata Wamenhub disela-sela uji coba monorail prototipe buatan PT Melu Bangun Wiweka (MBW) di Cibitung, Bekasi, Senin (11/2/2013).

 

Bambang menambahkan soal standar nasional untuk produk monorail lokal ini harus dipercepat dikeluarkan agar dapat mengoperasikan monorail secepatnya di Indonesia mengingat kebutuhan akan modal transportasi umum sangat mendesak.

 

Menurut Bambang, perusahaan lokal yang memproduksi monorail ini, seperti PT MBW, harus juga memperhatikan keberlangsungan bisnis yang sustainable, terkait dengan sistem untuk modifikasi dan soal rencana bisnis, jangan sampai di tengah jalan tidak berlanjut karena bangkrut seperti di Sydney, Australia.

 

“Kita ingin ada kecepatan konstruksi yang harus dihitung, biaya terjangkau dan keandalan sistem,” kata Wamenhub.

 

Wakil Menteri Perindustrian Alex SW. Retraubun mengatakan dia mendorong agar monorail buatan Indonesia ini, kandungan lokalnya mencapai 80% agar dapat membangkitkan daya saing dibidang industri manufaktur.

 

“Karena buatan anak bangsa, setiap komponen dibuat SNI. Kita harus bangga karya anak bangsa, kalau perlu kita proteksi dengan membebaskan bea impor komponen pendukungnya,” kata Alex.

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Marzan A. Iskandar mengatakan untuk monorail prototipe buatan PT MBW dan PT Inka Madiun yang sudah diproduksi, masih ada beberapa tahapan lagi sebelum dioperasikan untuk angkutan publik.

 

“Ada beberapa tahapan lagi, semua harus diuji, harus mengacu standar. Nanti standar kita susun, monorail made in lokal ini harus diuji, lolos sertifikasi, baru beroperasi,” tutur Marzan.

 

Dia menambahkan fasilitas untuk uji juga akan disiapkan BPPT  untuk membuat track (rel) yang sebenarnya. Bodi  monorail juga harus dites, goyangan, bantingan. “Untuk tes track, kalau lahan, kita punya di Serpong, bisa difasilitasi di bawah wewenang Menristek. Harus biaya pemerintah, akan kita rundingkan spesifikasi panjang, lebar. Nanti tes track bukan hanya untuk monorel PT MBW,” tuturnya.

 

Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan mengatakan soal

standar untuk produk monorail memang tidak ada. “Kita harus bertemu dengan PT Inka yang sudah memiliki produk yang sama. Kita akan buat SNI. Soal desain, harus lihat ketahanannya.”

 

Tundjung menyebutkan saat ini sudah ada lima kota yang tengah menyiapkan transportasi berbasis monorail, yakni Makassar, Palembang, Tangerang Selatan ke arah bandara, Bandung dan Jakarta.

 

“Khusus Palembang, bahkan sudah menandatangani kerjasama antara Pemda dan perusahaan asal Korea. Untul Jakarta, ada dua perusahaan yang mengajukan membangun monorail, yakni PT Adhi Karya Tbk, dan PT Hutama Karya, ada juga Jakarta Monorail,” kata Tundjung.

 

Soal monorail di Jakarta, PT Adhi Karya Tbk bersama empat perusahaan BUMN lainnya (PT Len, PT Inka, PT Telkom Tbk, dan PT Jasa Marga Tbk) tengah mengajukan proposal pembangunan proyek monorail senilai Rp8 triliun.

 

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan mengatakan perusahaan yang hendak membangun monorail harus juga mengajukan izin sebagai operator atau penyelenggara monorail.

 

“Sampai saat ini belum ada perusahaan yang mengajukan sebagai penyelenggara/operator monorail termasuk konsorsium BUMN yang dikoordinatori Adhi Karya yang tengah mengajukan proposal pembangunan proyek monorail di Jakarta,” kata Bambang. (arh)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : A. Rani Hernanda
Editor : Others
Sumber : Berliana Elisabeth S.
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper