Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BISNIS PROPERTI: Pasar Rumah Menengah dan Mewah Di Jateng Prospektif

SEMARANG – DPD Real Estate Indonesia (REI) Jateng meyakini pertumbuhan pasar rumah menengah dan mewah di provinsi ini, terutama di Kota Semarang pada 2013 akan semakin prospektif seiring terus bertambahnya golongan masyarakat berpendapatan menengah. Wakil

SEMARANG – DPD Real Estate Indonesia (REI) Jateng meyakini pertumbuhan pasar rumah menengah dan mewah di provinsi ini, terutama di Kota Semarang pada 2013 akan semakin prospektif seiring terus bertambahnya golongan masyarakat berpendapatan menengah.
 
Wakil Ketua DPD REI Jateng Bidang Promosi, Humas, dan Publikasi Dibya K Hidayat mengatakan   dengan melihat kondisi makro ekonmi yang terus meningkat, pasar perumahan menengah dan menengah ke atas di Jateng, terutama Kota Semarang akan tumbuh signifikan.
 
“Bahkan kami optimistis mampu tumbuh 20% dari tahun sebelumnya. Optimisme ini juga terlihat dari pertumbuhan pejualan rumah menengah dan rumah menengah atas, yang tercatat setiap gelaran pameran menunjukkan peningkatan tiap tahunnya,” ujarnya, Senin (11/2/2013).
 
Dia mengatakan realisasi transaksi selama pameran sepanjang 2012 mampu mencatatkan Rp214 miliar, naik kisaran 20% dibandingkan transaksi selama pameran 2011 yang hanya menghasilkan Rp180 milliar.
 
“Transaksi selama pameran biasanya di dominasi perumahan menengah atas dengan harga Rp600 juta hingga Rp1 miliar,  yang mencapai 60%, sedangkan sisanya adalah transaksi perumahan kelas  menengah dengan harga antara Rp200 juta hingga Rp400 juta,” tuturnya.
 
Bank Indonesia (BI) Wilayah V Jateng-DIY memperkirakan dalam beberapa bulan ke depan  peningkatan permintaan rumah masih akan berlanjut, terutama rumah menengah sejalan bertambahnya golongan masyarakat berpendapatan menengah, meskipun harga properti residensial masih menunjukkan peningkatan akibat kenaikan harga tanah, upah tenaga kerja dan bahan bangunan.
 
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah V Jateng-DIY Joni Swastanto mengatakan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) dari hasil survei BI pada triwulan IV/2012 tercatat sebesar 158,61% atau naik 1,74% dibandingkan dengan sebelumnya.
 
“Kenaikan harga tanah, upah tenaga kerja dan bahan bangunan, masih menjadi salah satu pemicu kenaikan harga properti, namun meningkatnya harga properti itu tidak menyurutkan minat masyarakat membeli rumah,” ujarnya.
 
Menurutnya kenaikan harga properti residensial terjadi pada semua jenis rumah, baik kecil, menengah maupun besar, yang di dorong oleh meningkatnya kebutuhan masyarakat seiring dengan meningkatnya pendapatan per kapita.
 
Selain itu, lanjutnya, hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor perkembangan BI rate dan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang relatif stabil, serta gencarnya penawaran pembiayaan KPR dari perbankan dengan jangka waktu (tenor) sampai dengan 25 tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sutarno
Editor : Others
Sumber : Puput Ady Sukarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper