JAKARTA— Maskapai penerbangan nasional mengincar rute-rute penerbangan yang ditinggalkan Batavia Air karena berhenti operasi akibat pailit.
Setidaknya ada 42 rute penerbangan domestik dan enam rute penerbangan internasional yang ditinggalkan Batavia Air. Maskapai Mandala Airlines dan Express Air disebut-sebut sudah memperoleh sebagian rute.
Sekjen Indonesia National Air Carrier Association (INACA) Tengku Burhanuddin mengatakan saat ini memang sudah ada penawaran rute Batavia kepada Mandala Airlines dan Express Air.
“Sudah ada dua maskapai yang ditawari rutenya Batavia Air, mungkin maskapai yang lain akan menyusul,” kata Tengku, Jumat (1/2/2013).
Menurut Tengku, Mandala Airlines dan Express Air juga sudah mendapatkan rute lainnya bekas Batavia Air, tetapi tentunya yang mengambil rute tersebut realisasinya tidak bisa cepat. “Semua itu tidak mudah begitu saja, perlu waktu. Semua juga sedang mempelajari kemungkinannya.”
Direktur Komersial Mandala Airlines Brata Rafly mengatakan pihaknya akan menerima perpindahan calon penumpang Batavia Air yang sudah terlanjut membeli tiket untuk diterbangkan dengan Mandala tanpa membayar lagi, atau gratis, hanya tinggal menunjukkan tiket Batavia Air.
“Kami akan melayani calon penumpang Batavia Air ke empat rute dari Jakarta yang kebetulan sama dengan kami, yakni ke Singapura, Pekanbaru, Padang, dan Surabaya pergi-pulang, rebooking dimulai 1 Februari 2013. Penerbangan dilakukan dari terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta,” kata Brata.
Dia menambahkan pihaknya memberi gratis bagi calon penumpang Batavia Air untuk diterbangkan dengan Mandala Airlines ini merupakan bagian dari strategi marketing perusahaan. Selain itu untuk turut membantu penumpang yang tidak terlayani.
“Kami kan maskapai yang bisa dikatakan baru, jadi kami ingin memperkenalkan keberadaan kami kepada masyarakat. Jadi kami mengangkut gratis penumpang Batavia Air dengan pesawat kami ke enmpat rute yang sama dengan Batavia,” kata Brata.
Dia tidak menampik bahwa Mandala juga mengincar rute-rute lainnya bekas Batavia Air. “Kami tengah pelajari rute mana yang bisa kami terbangi dari bekas Batavia.”
Presiden Direktur Citilink Indonesia Arif Wibowo mengatakan pihaknya memang tertarik dengan sejumlah rute Batavia Air, apalagi dikaitkan dengan slot penerbangan yang semakin sulit didapat dari Bandara Soekarno-Hatta.
“Slot penerbangan dari bandara Cengkareng sudah sangat padat, jadi kalau ada slot yang ditinggalkan Batavia Air untuk sejumlah rute, itu akan sangat membantu kami dalam pengembangan usaha kami, menambah rute,” kata Arif.
Kementerian Perhubungan segera menawarkan rute penerbangan yang ditinggalkan Batavia Air kepada seluruh perusahaan penerbangan di Tanah Air.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti S. Gumay mengatakan untuk rute-rute yang ditinggalkan Batavia Air akan segera ditawarkan ke maskapai lain tanpa harus menunggu 30 hari.
“Jadi soal rute, kami tidak perlu menunggu 30 hari setelah berhenti operasi, begitu manajemen Batavia berhenti operasi, kami selaku regulator dapat mengalihkan rute-rute yang selama ini dilayani Batavia demi menjaga kebutuhan penumpang akan angkutan udara,” kata Herry.
Batavia Air menerbangi 42 rute domestik dan enam rute internasional di antaranya, Singapura, Jeddah, Kuching, Dili, Guangzhou, dan Hangzhou
PAILIT BATAVIA AIR: Operator Berebut 48 Rute Domestik & Internasional
JAKARTA— Maskapai penerbangan nasional mengincar rute-rute penerbangan yang ditinggalkan Batavia Air karena berhenti operasi akibat pailit. Setidaknya ada 42 rute penerbangan domestik dan enam rute penerbangan internasional yang ditinggalkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : News Writer
Editor : Others
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
12 menit yang lalu
Aturan Baru Mendag Disebut Bisa Tekan Biaya Logistik hingga 46%
22 menit yang lalu
MIND ID Alokasikan Investasi Senilai Rp267 Triliun hingga 2029
54 menit yang lalu
Kemenkeu: Jangan Cuma Kerja Keras, Produktivitas Harus Ditingkatkan
55 menit yang lalu
Usai BPHTB Dihapus, Bagaimana Nasib Harga Rumah Subsidi Tahun Depan?
1 jam yang lalu