Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APBI Bertekad Kembalikan Kejayaan Tambang Batu Bara

JAKARTA: Bob Kamandanu, Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batu bara Indonesia (APBI) periode 2012—2015 bertekad mengembalikan industri batu bara di Indonesia agar kembali ke asalnya.

JAKARTA: Bob Kamandanu, Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batu bara Indonesia (APBI) periode 2012—2015 bertekad mengembalikan industri batu bara di Indonesia agar kembali ke asalnya.

Bob, yang juga Presiden Direktur PT Delma Mining Corporation ini mengatakan misinya sebagai ketua baru APBI adalah mengajak agar perusahaan batu bara bisa kembali ke jalan yang benar.

“Misinya sekarang adalah kami konsolidasi dan berharap industri batu bara ini mencari bentuk baru sesuai dengan khittah-nya, yaitu betul-betul industri pertambangan yang tidak terkontaminasi dengan aksi-aksi financial engineering, spekulan, mau pun aksi-aksi short term game,” ujarnya ketika ditemui di sela-sela acara Pengukuhan Pengurus Baru APBI Periode 2012—2015 hari ini, Senin (12/11/2012).

Bob menegaskan industri batu bara adalah bisnis jangka panjang. Pemain-pemain di bisnis ini harus mempraktekkan good mining practices, memiliki desain pertambangan yang benar, melakukan eksplorasi secara benar, mengelola lingkungan dengan baik, hingga bisa menghasilkan output batu bara yang memang sesuai dengan harapan pasar.

“Meskipun semuanya terjadi secara bersamaan, mulai dari krisis eropa hingga perlambatan di China, kami tetap berharap bisa mendapatkan jumlah pemain yang benar di industri ini dengan output yang benar,” ujarnya.

Bob Kamandanu terpilih menjadi Ketua Umum APBI untuk kedua kalinya, setelah pernah terpilih pada periode 2009—2011. Pada periode baru ini, Supriatna Suhala dan Anim Lukman kembali ditunjuk menjadi Direktur Eksekutif dan Asisten Direktur Eksekutif.

Pada periode 2012—2015, sejumlah nama dikukuhkan sebagai penasehat APBI yakni Garibaldi Tohir (Presdir Adaro Energy Tbk), A. Sulaiman (Chairman Hasnur Group), Rosan P. Roeslani (Presdir Berau Coal Tbk).  

Selanjutnya, Edy Sugianto (Chairman PT Mandiri Intiperkasa), Milawarma (Dirut PTBA), Kaz Tanaka (Presdir Pendopo Energi), Reza Rajasa (Kadin Indonesia), Yanti Sinaga (Komisaris KPC dan Arutmin).

Sementara itu, posisi bendahara kembali dipercayakan kepada H. Kirtiadi yang juga adalah Direktur Eksekutif PT Tanito Harum Tbk. Dalam pengukuhan ini juga dilantik 11 wakil ketua umum APBI, termasuk Jeffrey Mulyono dan Devindra Ratzarwin.

APBI didirikan sejak 20 September 1989. Anggota APBI saat ini terdiri dari 120 perusahaan batu bara yang diharapkan pada 2015 bisa bertambah menjadi 150 perusahaan, dari total sekitar 300 perusahaan yang saat ini bermain di bisnis ini. Anggota APBI menyumbang sekitar 85% dari total produksi batu bara nasional.

Menteri ESDM Jero Wacik dalam sambutannya mengatakan saat ini sudah ada sekitar 5—6 organisasi di bidang pertambangan. Dia berharap satu organisasi bisa saling menunjang satu sama lain dan bukannya malah jadi menyaingi organisasi yang sudah lebih dulu ada.

Wacik mengatakan porsi penggunaan batu bara dalam bauran energi nasional saat ini baru sekitar 24,5%. Angka ini akan terus meningkat hingga 2025 ditargetkan mencapai 30,7%.

“Batu bara kita akan masif, artinya peran batu bara akan naik. Jadi kita tidak usah khawatir karena ke depan tetap akan naik. Tetapi concern umat manusia terhadap lingkungan hidup semakin tinggi. Oleh karena itu carbon capture storage juga harus sukses,” ujar Wacik.  (sut)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper