CENGKARENG: RPX Warehouse, sub unit bisnis RPX Group, membangun gudang kargo baru di area pergudangan lini 1 Bandara Soekarno-Hatta senilai US$5 juta yang ditarget selesai pada Maret 2013.
Pembangunan gudang baru ini ditandai dengan prosesi peletakkan batu pertama oleh Founder RPX Group Harsha E. Joesoef, SVP Business Development RPX Group Taufick D. Mochtar, dan CFO RPX Group Sanny Marlina dan General Manager Unit Bisnis Pelayanan Kargo PT Angkasa Pura II Siswanto, yang dilakukan di komplek pergudangan Lini 1 Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng pada Selasa (6/11/2012).
Taufick mengatakan gudang ini berada di areal kargo Bandara Soekarno-Hatta dengan luas 5.000 m2, dengan bangunan bangunan 3.000 m2 dan kapasitas menampung 3.500 ton barang. Pembangunan gudang ditarget selesai pada akhir Maret 2013, dan dapat beroperasi pada 1 April 2013.
"Dalam membangun gudang transit ketiga di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, kami menginvestasikan US$5 juta yang meliputi pembangunan fasilitas gudang serta penunjangnya," kata Taufick.
Taufick menyebutkan dana US$5 juta ini meliputi pembangunan fasilitas gudang serta fasilitas-fasilitas penunjangnya seprta teknologi informasi dan peralatan lainnya seperti X-Ray, CCTV, dan lainnya.
“Investasi ini merupakan bagian dari investasi US$50 untuk 5 tahun ke depan sejak 2010 yang dicanangkan RPX. Dengan fasilitas gudang baru ini, RPX Warehouse menargetkan pertumbuhan bisnis sebesar 35% tahun depan,” ucapnya.
Dia menambahkan gudang baru ini akan menjadi gudang ketiga di kawasan bandara, sehingga secara keseluruhan rpx Warehouse dapat menangani 11.500 ton barang. Fasilitas ini terdiri dari ruang khusus ekspor dan impor untuk barang, baik internasional maupun domestic serta rush handling area.
Taufick mengatakan kapasitas tampung gudang RPX di bandara saat ini mencapai 8.000 ton per bulan, dengan gudang baru ini ditarget bertambah 3.500-4.000 ton dan kedepannya akan menjadi 20.000 ton per bulan.
Pembangunan gudang ketiga di kawasan bandara Cengkareng ini karena tingginya permintaan dari mitra kerjanya yakni perusahaan maskapai dan perusahaan jasa kargo mitranya. Saat ini RPX bekerjasama dengan maskapai Lion Air, juga perusahaan Fedex dan JAL.
“Saat ini pertumbuhan kargo udara di Indonesia bertumbuh signifikan, menurut data PT Angkasa Pura II, periode 2006-2010, tumbuh 9% dengan volume kargo di Bandara Soekarno-Hatta 47% domestik dan 53% internasional pada 2010,” kata Taufick. (arh)