SEMARANG – Java Supermall Semarang, salah satu pusat perbelanjaan terkenal di Ibu Kota Jateng tersebut saat ini bersiap mengembangkan sayap bisnisnya dibidang property dan perbelanjaan dengan membangun extension building senilai Rp800 miliar.
Extension building tersebut akan diwujudkan dalam bentuk bangunan mall, hotel bintang lima, dan apartement setinggi 30 lantai, yang berada persis di sebelah selatan bangunan Java Supermall Semarang saat ini, yang berlokasi di Jl. MT Haryono Semarang.
“Java Supermall, akan diperluas bangunannya. Extension building-nya akan berwujud mall baru, hotel dan apartement setinggi 30 lantai, dan diperkirakan akan menelan investasi sebesar Rp800 miliar,” tutur Manager Operasional Java Supermall Semarang, Dewanto Arief Bowo, Minggu (28/10).
Menurutnya pembangunan extension bulding tersebut dilakukan untuk mengembangkan bisnisnya saat ini, seiring pertumbuhan bisnis property maupun pusat perbelanjaan di Kota Semarang yang semakin pesat.
“Bangunan baru tersebut, nantinya akan berdiri dilahan seluas 2.500 meter persegi (m2), menyatu dengan keberadaan Java Supermall saat. Bangunan barunya terdiri lahan parkir empat lantai, bangunan mall baru enam lantai, lalu diatasnya hotel dan apartement setinggi 20 lantai, total ketinggian sekitar 30 lantai,” paparnya.
Menurutnya, extension building yang segera dibangun tersebut akan menjadi bangunan tertinggi di Kota Semarang, mengalahkan Star Hotel & Star Apartment Semarang yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan dan sebelumnya diklaim bakal menjadi bangunan tertinggi di Semarang dengan 28 lantai.
Dia mengatakan, untuk hotel bintang lima, rencananya akan dibangun sebanyak285 kamar, dengan convention hall yang mampu menampung lebih dari 2.000 orang, serta untuk apartemen dibangun sebanyak 260 unit.
“Saat ini sedang tahap proses pengurusan perijinan, dan diharapkan pada awal tahun depan, seluruh perijinan sudah selesai. Target kami sekitar Februari atau Maret 2013, proses pengerjaan fisik sudah bisa dimulai,” ujarnya.
Menurutnya, pembangunan extension building tersebut, baik berupa mall, hotel dan apartment, sebenarnya sudah lama direncanakan. Namun, eksekuisnya dari pemilik Java Supermall sedikit terlambat, seriring perkembangan tren belanja 'one stop shopping' dimasyarakat, yakni hunian menyatu dengan pusat perbelanjaan.
Sementara itu, pada sisi lain, perkembangan bisnis Java Supermall teus menunjukkan peningkatan. Sisi jumlah kunjungan orang di Java Supermal dari tahun ke tahun terus meningkat antara 10%-15%, yakni dari rata-rata jumlah pengunjung pada hari biasa mencapai 10.000 orang, dan di hari libur atau akhir pekan mencapai 12.000 hingga 15.000 orang.
“Potensi bisnis pusat perbelanjaan, dilihat sari sisi tingkat kunjungan masih sangat prospektif untuk pengembangan bisnis kami, selain itu bisnis property," tututrnya.(msb/k39)
