Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ARMADA LION: 30 Pesawat Didatangkan Untuk Perkuat Lion Air, Wings Air, Batik Air

YOGYAKARTA: PT Lion Mentari Airlines, operator maskapai Lion Air, akan mendatangkan 30 pesawat untuk Lion Air, Wings Air, dan Batik Air pada tahun depan guna meningkatkan kapasitas pengangkutan penumpang yang diperkirakan terus bertumbuh.Direktur Lion

YOGYAKARTA: PT Lion Mentari Airlines, operator maskapai Lion Air, akan mendatangkan 30 pesawat untuk Lion Air, Wings Air, dan Batik Air pada tahun depan guna meningkatkan kapasitas pengangkutan penumpang yang diperkirakan terus bertumbuh.Direktur Lion Air Edward Sirait mengatakan seluruh pesawat yang dipesan itu masing--masing dialokasikan untuk Lion Air sebanyak 12 unit jenis Boeing 737-900 ER, untuk Batik Air dengan jenis yang sama sebanyak 12 unit dengan percampuran jenis Boeing 787 Dreamliner, dan Wings Air sebanyak 6 unit jenis ATR 72-500.Edward mengatakan dengan penambahan armada baru tersebut diharapkan kapasitas penumpang bisa bertambah tahun depan sebanyak 4 juta penumpang. Pada tahun lalu jumlah kapasitas penumpang perseroan mencapai 23 juta sedangkan tahun ini antara 27,5 juta-30 juta penumpang."Untuk Batik Air sebetulnya mix Boeing 737 dengan 787 Dreamliner white body dengan kapasitas 330 penumpang. Order pesawat ini akan menambah kapasitas kami 4 juta penumpang nantinya," kata Edward dalam konferensi pers soal klarifikasi insiden ancaman bom di pesawat Lion Air rute Denpasar-Yogyakarta, Selasa (23/10).Edward mengatakan total penumpang secara keseluruhan di Indonesia diperkirakan tahun ini mencapai 71 juta naik dari tahun lalu 60 juta dan pada tahun depan diproyeksikan mencapai 80 juta penumpang seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.Dia mengatakan pemesanan 30 unit baru tersebut merupakan bagian dari komitmen pemesanan dengan total sebanyak 430 unit untuk seluruh Grup Lion Air termasuk juga layanan sewa pesawat yakni Lion BIZJET dengan jenis pesawat Hokker 900. Hingga saat ini jumlah pesawat yang dioperasikan Grup Lion Air mencapai 115 dengan jumlah pegawai mencapai 15.000 orang."Kami order totalnya 430, di dalamnya ada juga termasuk pesanan jenis ATR sebanyak 60, delivered seluruhnya hingga 2025. Tentu ini kalau datang semua tak muat, tapi tentu kami akan persiapkan infrastukturnya. Pemerintah juga saya yakin tentu memikirkan bagaimana peningkatan kapasitas ke depan," katanya.Dia mengungkapkan harga satu unit pesawat yang tengah dipesan sekitar US$90 juta.Dia mengatakan perseroan akan memulai operasi Batik Air, maskapai dengan layanan penuh atau full services, pada Maret 2013. Pada tahap awal ini, perseroan akan memulai dengan 10 pesawat.Batik Air ini akan fokus juga pada penerbangan regional misalnya Medan--India, Medan--China, Denpasar--Australia, Jakarta--Singapura, Jakarta--China, hingga Jakarta--Perth. Maskapai baru ini akan menggunakan pesawat Boeing 787 Dreamliner dengan kapasitas hingga 330 penumpang.Selain itu, perseroan juga akan mengoperasikan Malindo Airways yang merupakan singkatan dari Malaysia Indonesia (Malindo) itu pada Mei tahun depan. Tujuannya untuk mengkombinasikan pasar domestik dan internasional.Sebelumnya, Lion Air, maskapai yang terkenal sebagai pelopor penerbangan bertarif rendah di Indonesia sepakat mendirikan Malindo Airways dengan National Airospace & Defence Industries (NADI) Sdn Bhd, dan maskapai ini akan beroperasi di Malaysia. Berdasarkan kerjasama ini, Lion Air memiliki 49% saham di Malindo Airways, dan sisanya 51% dipegang oleh NADI. Nantinya Lion Air akan menyediakan pesawat, sedangkan NADI akan mengoperasikan."Malindo akan mengkombinasikan rute domestik dan internasional, misalnya Kuala Lumpur--China, Kuala Lumpur--Bangko, dan lainnya," katanya.Dalam kesempatan tersebut Edward juga memberikan klarifikasi mengenai insiden ancaman teroris di pesawat Lion Air JT 568 di Bandara Adisucipto, Jogjakarta.

Pelaku ancaman teroris yang merupakan warga Italia itu sudah dibekuk polisi. Edward mengatakan pihaknya akan mengikuti prosedur hukum yang berlaku mengingat tindakan tersebut telah merugikan perseroan tidak hanya materi tetapi juga citra perseroan dalam kaitannya dengan keselamatan.Direktur Reserse Kriminal Polda DIY Kombes Kris Erlangga mengatakan pihaknya memiliki waktu 7x24 jam untuk menentukan pelaku sebagai tersangka mengikuti UU terorisme. "Pelaku pada saat ini statusnya dalam penangkapan." (bas)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hery Trianto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper