Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SRIWIJAYA AIR SALAH MENDARAT: Pilot & Co Pilot di-grounded

JAKARTA: Kementerian Perhubungan meng-grounded atau larang terbang pilot dan co-pilot pesawat Sriwijaya Air SJ0021 yang salah mendarat di Bandara Tabing Padang. Bahkan manajemen maskapai berpotensi diberi peringatan.

JAKARTA: Kementerian Perhubungan meng-grounded atau larang terbang pilot dan co-pilot pesawat Sriwijaya Air SJ0021 yang salah mendarat di Bandara Tabing Padang. Bahkan manajemen maskapai berpotensi diberi peringatan.

Pelarangan terbang kepada pilot dan co-pilot pesawat SJ0021 ini hingga keluar keputusan hasil investigasi dari inspektorat Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) Kementerian Perhubungan.

“Inspektur dari DKUPPU sudah memutuskan pilot dan co pilot di grounded hingga hasil investigasi selesai yang diperkirakan hanya satu minggu dari kejadian,” kata Kepala Pusat Komunikasi (Kapuskom) Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan kepada Bisnis hari ini, Minggu (14/10/2012).

Dia menambahkan investigasi yang dilakukan inspektur ini terkait bagaimana pilot dan co pilot mengemudikan pesawat, apakah sudah menerapkan sesuai standar safety management system (SMS).

“Nantinya, hasil investigasi ini berupa tindakan korektif yang harus dilakukan pilot, co pilot. Pernah, dari hasil investigasi, inspektur juga memutuskan lisensi pilot dan co pilot di grounded karena terbukti salah dalam mengemudikan pesawatnya, atau ada juga lisensinya di-down grade (diturunkan levelnya),” kata Bambang.

Bahkan, lanjut Bambang, inspektur bisa memberi peringatan dan mewajibkan manajemen Sriwijaya untuk kembali melatih pilot dan co pilot pesawatnya.

Menurut Bambang, untuk keperluan investigasi, Komite Keselataman Transportasi Nasional (KNKT) sudah melarang terbang pesawat Sriwijaya SJ0021 dan mengambil kotak hitamnya yang terdisi dari Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR). Saat ini pesawat yang salah mendarat itu masih berada di Bandara Tabing Padang.  

Sudah dipandu

Dari hasil investigasi inspektur DKUPPU sementara, imbuh Bambang, pihak pengatur lalu lintas penerbangan atau Air Traffic Control (ATC) bandara sudah memandu pilot untuk mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sumatra Barat, dan posisi bandara sudah dinyatakan ‘clear’ untuk mendarat.

“Namun ternyata pesawat malah mendarat di bandara lama, Bandara Tabing yang sekarang dioperasikan untuk lapangan udara TNI AU,” kata Bambang.

Memang, imbuh Bambang, kalau dari arah Selatan, runway (landasan pacu) Bandara Tabing lebih dahulu terlihat ketimbang runway BIM. Namun itu tidak dapat dijadikan alasan salah mendarat, karena dari sisi navigasi, Bandara Tabing mempunyai kode 33, sedangkan BIM kodenya 34.

“Kode bandara inilah yang dipasang di alat navigasi pesawat sebagai titik koordinat panduan untuk mencapai tujuan,” kata Bambang.

Menurut Bambang, tidak ada alasan kesalahan mendarat ini disebabkan pilotnya orang asing yang belum pernah mendaratkan pesawat di Bandara Internasional Minangkabau. “Walaupun pilot dan co pilot belum pernah terbang ke rute itu, sebelum terbang, mereka akan dibekali titik koordinat.”

General Manager Angkasa Pura II Agus Kemal Pramayuda, mengatakan kesalahan mendarat pesawat Sriwijaya Air dengan Nomor Penerbangan SJ0021 di Bandara Tabing Padang, Sumatera Barat, murni kesalahan pilot."Berdasarkan laporan sementara, pesawat salah mendarat itu murni kesalahan pilot," katanya.

 Menurutnya, pilot pesawat yang bernama Capten J. Gusdonius baru pertama kali menerbangkan pesawat dari Medan menuju Padang.

Begitu juga dengan co pilot yang bernama Ricky Yusuf N yang juga baru pertama kali menerbangkan pesawat dari Polonia, Medan, menuju Padang.Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ0021 berangkat dari Polonia Medan menuju Padang, pada Sabtu (13/10) sekitar pukul 16.00 WIB, dengan dipiloti Capten J Gusdonius, dan Co pilot Ricky Yusuf N, serta empat orang pramugari. Jumlah penumpang sekitar 96 orang. Semua penumpang selamat. Pesawat itu mendarat di Bandara Tabing Padang, pada Sabtu (13/10) sekitar pukul pukul 17.05 WIB.  (sut)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro