TERNATE, Maluku Utara: PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) harus mengeluarkan dana hingga Rp25,8 miliar per bulan untuk pembelian BBM sebagai bahan bakar pembangkit tenaga diesel (PLTD). Asrul Habu, Manager Pusat Listrik Kayu Merah PLN area Ternate mengatakan kebutuhan BBM per bulannya mencapai 3 juta liter.
"Dengan harga BBM industri sekitar Rp8.600 per liter, pengeluaran untuk membeli BBM itu Rp25,8 miliar per bulan," ujarnya ketika ditemui di area PLTD Kayu Merah di Kota Ternate hari ini, Rabu (10/10/2012). Asrul mengatakan BBM sebesar 3 juta liter merupakan kebutuhan PLTD (Pusat Listrik Tenaga Diesel) Kayu Merah berkapasitas 25 MW. PLTD tersebut merupakan pembangkit utama yang menyuplai pasokan listrik untuk Kota Ternate saat ini, sambil menunggu beroperasinya PLTU Tidore 2x7 MW.
"PLTD Kayu Merah 25 MW itu dari mesin PLN sendiri 5 MW, sisanya dari Sewatama. Kalau PLTD ini padam, Ternate padam," ujarnya. Besarnya biaya operasi pembangkit dibandingkan dengan harga jual listrik membuat pendapatan PLN area Ternate masih defisit cukup besar hingga hari ini. Oleh karena itu, PLN terus berupaya meningkatkan kapasitas pembangkit melalui pembangunan sejumlah pembangkit baru seperti PLTU dan juga memaksimalkan penggunaan energi baru terbarukan seperti PLTS.Ada pun pelanggan PLN wilayah Maluku dan Maluku Utara per triwulan III/2012 tercatat mencapai 363.832 pelanggan dan 137.948 pelanggan diantaranya merupakan pelanggan PLN area Ternate.