JAKARTA: Pemerintah akan memprioritaskan pembangunan 15 bandara baru termasuk relokasi bandara di koridor enam Indonesia Timur guna memacu pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan mengatakan sesuai dengan pidato Presiden SBY rencana tersebut baru sebatas pengajuan dan akan ditindaklanjuti dengan pembahasan anggaran oleh parlemen.
“Belum ditel, itu masih belum disetujui, harus dibahas nanti oleh Komisi V DPR untuk anggaran 2013 lalu dibahas lagi oleh Badan Anggaran setelah dari komisi,” katanya di Posko Mudik Kementerian Perhubungan, Rabu (22/8/2012).
Dia mengatakan sebetulnya rencana pembangunan bandara baru juga sudah tertuang dalam Rencana Induk Bandar Udara hingga 2030. Di dalamnya bahkan direncanakan dibangun 46 bandara baru tetapi seluruh anggarannya mesti diusulkan terlebih dahulu.
“Untuk wilayah Indonesia Timur itu di antaranya Pattimura, Sentani, dan Wamena. Kalau di dalam rencana induk bahkan lebih banyak bandara baru yakni 46 bandara baru, tetapi kan belum tentu disetujui anggarannya,” katanya.
Dalam Pidato Pengantar RAPBN 2013 dan Nota Keuangan pada 16 Agustus 2012, Presiden SBY menyatakan pemerintah akan mengalokasikan anggaran pembangunan infrastruktur untuk Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum.
Anggaran infrastruktur pada dua kementerian itu dalam RAPBN 2013 itu dialokasikan sebesar Rp193,8 triliun, atau naik 14,9% dari pagu anggaran dalam APBN-P 2012.
Untuk Kementerian Perhubungan, pemerintah akan memacu pembangunan infrastruktur pada tahun depan a.l. melalui pembangunan 15 bandara baru.
“Pada bidang transportasi udara, untuk mendukung keterhubungan antarwilayah, diarahkan pemanfaatan anggaran infrastruktur untuk membiayai pembangunan 15 bandar udara baru, serta pengembangan dan rehabilitasi sekitar 120 bandara,” kata Presiden.
Di bidang transportasi darat, pemerintah merencanakan pembangunan lebih dari 380 kilometer jalur kereta api baru, termasuk jalur ganda.
Juga direncanakan pengadaan 92 unit lokomotif, kereta rel diesel (KRD), kereta rel listrik (KRL), dan railbus, termasuk kereta ekonomi dan sarana kereta api yang dimodifikasi. Pembangunan terminal transportasi jalan pada 24 lokasi juga masuk dalam rencana kerja tahun depan.
Di bidang transportasi laut, pemerintah ingin membangun kapal perintis dan penumpang sebanyak 22 unit, serta pembangunan prasarana 61 dermaga penyeberangan.
Lebih lanjut Bambang mengungkapkan sebetulnya anggaran yang diajukan oleh Kementerian Perhubungan cukup besar tetapi tidak sepenuhnya disetujui. Selain itu, seluruh anggaran yang diusulkan tidak hanya diprioritaskan untuk angkutan udara melainkan juga transportasi lain seperti angkutan laut, darat, dan kereta api.
“Kalau tidak salah kami sempat ajukan sebelumnya itu Rp55 triliun tetapi tidak seluruhnya disetujui,” katanya.
Pada rapat kerja dengan Komisi V pada 28 Mei lalu, Kemenhub meminta penambahan anggaran untuk tahun depan sebesar Rp55 triliun dari pagu indikatif yang telah ditetapkan sebesar Rp31,367 triliun. Penentuan pagu anggaran itu berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas pada 30 Maret 2012.
Saat itu Menhub EE Mangindaan mengatakan prioritas anggaran adalah untuk pembangunan infrastruktur termasuk di kawasan Indonesia Timur.(msb)