Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NILAI RUPIAH: Defisit neraca pembayaran picu depresiasi rupiah

JAKARTA: Defisit neraca pembayaran Indonesia (NPI) berisiko menyebabkan depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo mengakui depresiasi Rupiah merupakan salah satu akibat yang ditimbulkan dari

JAKARTA: Defisit neraca pembayaran Indonesia (NPI) berisiko menyebabkan depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo mengakui depresiasi Rupiah merupakan salah satu akibat yang ditimbulkan dari defisit NPI. Seperti yang dilansir Bank Indonesia, sepanjang semester I/2012 terjadi defisit NPI sebesar US$3,84 miliar, yakni kalkukasi dari defisit US$1,03 miliar pada kuartal I/2012 dan US$2,81 miliar pada kuartal II/2012."Nilai tukarnya kan sekarang sudah cukup terdepresiasi, artinya itu salah satu dampaknya [defisit NPI]," ujarnya di Bank Indonesia, Jumat (10/8).Pada kesempatan terpisah, Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan stabilitas nilai tukar Rupiah akan terpengaruh apabila neraca modal dan finansial dalam NPI tidak dapat mengimbangi defisit neraca transaksi berjalan."Terhadap nilai tukar pasti terpengaruh kalau capital account tidak bisa mengimbangi," ujarnya.Bank Indonesia mencatat pada 2 April 2012 kurs jual rupiah atas dolar AS berada di level Rp9.209, namun melemah ke level Rp9.527/US$ pada 29 Juni 2012 dan bergerak stabil di level Rp9.524/US$ pada 10 Agustus 2012.Menurut Bambang, kuatnya investasi dan arus modal yang masuk dalam neraca modal dan finansial masih dapat menambal defisit yang disebabkan oleh neraca transaksi berjalan. Pasalnya, kinerja pasar modal dan pasar surat utang negara (SUN) masih positif."FDI [foreign direct investment] kita juga cukup kuat, sehingga ketika dijumlah itu bisa mengimbangi defisit yang ditimbulkan oleh current account," kata Bambang.Sepanjang kuartal II/2012, surplus neraca modal dan finansial tercatat sebesar US$5,48 miliar. Surplus ini meningkat lebih dari  dua kali lipat dibandingkan capaian kuartal sebelumnya yang mencatat surplus US$2,47 miliar."Itu kekuatan kita sekarang. Mungkin tidak bisa menambah cadangan devisa, tapi paling tidak cadangan devisa kita tidak cepat tergerus dan itu otomatis sinyal yang bagus terhadap rupiah," tuturnya.Kendati meningkat, surplus neraca modal dan finansial tidak cukup menutup bengkaknya defisit neraca transaksi berjalan yang tercatat sebesar US$6,94 miliar atau naik US$3,75 miliar dibandingkan defisit yang terbentuk pada kuartal sebelumnya. Akibatnya, secara kumulatif NPI kuartal II/2012 tercatat defisit sebesar US$2,81 miliar. Adapun posisi cadangan devisa pada 30 Juni 2012 sebesar US$106,5 miliar.Dody Budi Waluyo, Direktur Eksekutif Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat BI, menuturkan BI akan menempuh sejumlah kebijakan strategis untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nilai tukar.Pertama, tuturnya, BI akan terus melakukan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan kondisi fundamental untuk mendukung penyesuaian keseimbangan eksternal."Kedua, memperkuat operasi moneter untuk mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah dan pengendalian likuiditas," ujarnya dalam keterangan pers, Jumat (10/8).Sejalan dengan itu, lanjut Dody, BI Rate dipertahankan tetap pada tingkat 5,75%  dan koridor bawah operasi moneter dipersempit dengan menaikkan suku bunga deposit facility dari 3,75% menjadi 4,00%.BI juga berkomitmen meningkatkan pendalaman pasar valas, termasuk dengan merelaksasi ketentuan terkait tenor forward dengan non residen dari yang sebelumnya minimum 3 bulan menjadi minimum 1 minggu.(api)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper