JAKARTA : Apresiasi nilai tukar Yen terhadap mata uang asing termasuk Rupiah diproyeksi dapat meningkatkan beban utang luar negeri Indonesia yang berdenominasi Yen.Scenaider C.H. Siahaan, Direktur Strategi dan Portofolio Utang Ditjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, menuturkan apresiasi Yen terhadap Rupiah akan menambah beban pelunasan pokok dan bunga utang.Berdasarkan data Ditjen Pengelolaan Utang, posisi utang Indonesia yang berdenominasi Yen secara kumulatif hingga 30 Juni 2012 sebesar 2.516,2 miliar Yen atau setara Rp301,0 triliun.Outstanding ini sebesar 15,5% dari total utang pemerintah yang mencapai Rp1.938,4 triliun, atau kedua terbesar setelah utang berdenominasi US$."Apresiasi Yen terhadap rupiah akan menambah beban pelunasan pokok dan bunga. Namun, hasil penerbitan Samurai bond dalam mata uang Yen nanti dapat dipakai untuk melunasi kewajiban pokok utang Yen," ujarnya, Kamis (9/8).Sepanjang 2012, pemerintah mengasumsikan kurs tengah Yen sebesar 79,25/ US$. Sementara kurs tengah Yen yang ditetapkan tahun lalu sebesar 77,64/ US$.Scenaider menuturkan penerbitan Samurai Bond di pasar Jepang dapat menahan beban tambahan pelunasan pokok yang tidak terealisasi.Karenanya, penerbitan obligasi berdenominasi Yen di pasar Jepang mengambil peran yang cukup signifikan untuk menarik pembiayaan bermata uang Yen untuk APBN."Tanggal pasti [penerbitan Samurai Bond] belum ditentukan. Rencananya semester II/2012 ini, kalau situasi fiskal dan pasar mendukung," ujarnya. (ra)
Apresiasi NILAI TUKAR Yen bisa tambah beban utang RI
JAKARTA : Apresiasi nilai tukar Yen terhadap mata uang asing termasuk Rupiah diproyeksi dapat meningkatkan beban utang luar negeri Indonesia yang berdenominasi Yen.Scenaider C.H. Siahaan, Direktur Strategi dan Portofolio Utang Ditjen Pengelolaan Utang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Diena Lestari
Editor : Basilius Triharyanto
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

9 menit yang lalu
Bisnis-27 Index Poised for Growth Amid May–October 2025 Rebalancing

39 menit yang lalu
Lo Kheng Hong Eyes Stock Buying Spree with Dividend Earnings
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

18 menit yang lalu
BSD (BSDE) Kantongi Marketing Sales Rp2,34 Triliun Kuartal I 2025

40 menit yang lalu
Bank Dunia Sebut Persentase Penduduk Miskin RI Tertinggi Kedua di Asean
45 menit yang lalu
Ekonom Sebut Respons Pemerintah Belum Ampuh Hadapi Gejolak Global
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
