JAKARTA: Bank Indonesia menilai defisit transaksi berjalan yang terindikasimeningkat pada triwulan II, akan berkurang pada paruh keduatahun ini.“Pada paruh kedua 2012, defisit transaksi berjalan diperkirakan akanberkurang ke tingkat yang tidak membahayakan kestabilan ekonomi nasional,”ujar Direktur Eksekutif Departemen Perencanaan Strategis dan HubunganMasyarakat Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo, Kamis (9/8/2012).Perkiraan ini, lanjutnya, didasarkan pada ekspektasi bahwa kondisiperekonomian global dan harga komoditas ekspor akan membaik serta didukungoleh respon kebijakan yang ditempuh oleh BI dan Pemerintah.“Selain itu, kegiatan investasi dan impor barang modal yang dalam beberapawaktu terakhir tumbuh pesat diharapkan akan meningkatkan kapasitasperekonomian domestik sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada impordi masa mendatang,” ujarnya.Dia menjelaskan kenaikan defisit transaksi berjalan pada triwulan IItersebut terutama akibat kinerja ekspor yang menurun di saat impor,khususnya impor bahan baku dan barang modal meningkat pesat.Di sisi lain, transaksi modal dan finansial mengalami kenaikan surplusyang signifikan, baik dalam bentuk investasi asing langsung (PMA),investasi portofolio asing, maupun penarikan utang luar negeri sektorswasta.“Perkembangan ini menunjukkan bahwa, di tengah kondisi perekonomian globalyang masih diliputi oleh ketidakpastian, keyakinan investor asing terhadapketahanan dan prospek perekonomian Indonesia tetap tinggi,” ujarnya.Sementara itu, jumlah cadangan devisa pada akhir Juli 2012 sedikitmeningkat dibandingkan posisi akhir bulan sebelumnya, yaitu mencapaiUS$106,6 miliar AS atau setara dengan 5,6 bulan impor dan pembayaran utangluar negeri pemerintah. (if)
TRANSAKSI BERJALAN: Defisit Akan Berkurang Ke Tingkat Stabil
JAKARTA: Bank Indonesia menilai defisit transaksi berjalan yang terindikasimeningkat pada triwulan II, akan berkurang pada paruh keduatahun ini.“Pada paruh kedua 2012, defisit transaksi berjalan diperkirakan akanberkurang ke tingkat yang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sutan Eries Adlin
Editor : Wan Ulfa Nur Zuhra
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

3 menit yang lalu
Rasio Wajib Pajak terhadap Jumlah Pekerja Rendah, DJP Angkat Suara

18 menit yang lalu
MIND ID Dorong Hilirisasi Timah jadi Penopang Ekonomi RI

58 menit yang lalu
Panasonic Indonesia Tegaskan Tak Terdampak Rencana PHK 10.000 Pekerja
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
