Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2013
Lembaga | Proyeksi |
Pemerintah & DPR | 6,8%-7,2% |
Bank Dunia | 6,4% |
Bank ANZ | 6,6% |
Standard Chartered Bank | 6,5% |
ADB | 6,7% |
LIPI | 6,5% |
BI | 6,3%-6,7% |
JAKARTA: Pemerintah mengakui perlambatan ekonomi China dalam 6 kuartal terakhir mulai berdampak terhadap kinerja ekspor Indonesia. Untuk itu, dalam RAPBN 2013, pemerintah menjanjikan peningkatan belanja infrastruktur untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di tengah perlambatan ekspor.
Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo mengungkapkan dampak perlambatan China sudah terlihat dari sisi perdagangan. Namun tidak demikian di sektor investasi. Pasalnya, realisasi investasi hingga semester I/2012 dinilai cukup menggembirakan dengan realisasi mencapai Rp148,1 triliun atau 52% dari target investasi 2012 sebesar Rp283,5 triliun.
"Sementara ini Indonesia sudah lihat dampak pada sisi perdagangan. Kalau dari sisi investasi kan kita cukup gembira, pos PMA yang naiknya tinggi," ujar Agus di kantornya hari ini, Kamis (26/7/2012).
Perlambatan ekonomi China salah satunya tercermin dari tingkat pertumbuhan ekonomi yang diproyeksi melambat. Pada 2010, negara Tirai Bambu tersebut tumbuh 10,4% dan melambat menjadi 9,2% pada 2011. Adapun pada 2012 dan 2013, ekonom China diproyeksi IMF melaju pada tingkat 8,0% dan 8,5%. Dampaknya diproyeksi signifikan karena merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia.
"Pertumbuhan ekonomi kita kan kecenderungannya turun karena dampak ekonomi dunia, harga komoditas yang menurun,dan perubahan volume perdagangan dunia," ungkapnya.
Menurutnya, pada 2013, pemerintah berencana untuk meningkatkan budget infrastruktur. Sehingga porsi belanja infrastruktur terhadap total budget meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Namun, nominal peningkatan belanja infrastruktur tersebut belum diputuskan.
Menkeu menambahkan, dalam rapat kabinet dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membahas RAPBN 2013, pertumbuhan ekonomi, asumsi ekonomi makro, dan postur RAPBN menjadi sorotan utama.
"Kita sepakati dengan DPR, pertumbuhan ekonomi 2013 6,8% sampai dengan 7,2%," tegasnya.
Rencananya Nota Keuangan dan RAPBN 2013 akan disampaikan presiden pada 15 Agustus 2012, atau sehari sebelum pidato kenegaraan pada 16 Agustus 2012. (sut)