Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ARMIDA ALISJAHBANA: Pertumbuhan Ekonomi Signifikan Ciptakan Lapangan Kerja

JAKARTA--Pemerintah mengklaim korelasi pertumbuhan ekonomi terhadap penciptaan lapangan kerja telah berjalan dengan baik. Buktinya, angka pengangguran di Indonesia turun menjadi 6,32% pada Februari 2012.Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala

JAKARTA--Pemerintah mengklaim korelasi pertumbuhan ekonomi terhadap penciptaan lapangan kerja telah berjalan dengan baik. Buktinya, angka pengangguran di Indonesia turun menjadi 6,32% pada Februari 2012.Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Armida S. Alisjahbana mengungkapkan meski ekonomi tumbuh dalam kondisi yang sulit, tetapi pemerintah harus fokus untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.Pertumbuhan ekonomi yang inklusif, kata Armida, harus mampu mereduksi pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan kesejahteraan."Kita salah satu perekonomian yang korelasi antara penciptaan lapangan kerja dengan pertumbuhan cukup kuat. Buktinya pengangguran kita turun terus," ungkapnya, Jumat (13/7/2012).Menurut Armida, penurunan pengangguran disertai meningkatnya penciptaan kesempatan kerja di sektor formal.Badan Pusat Statistik mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2012 mencapai 6,32%. Statistik TPT ini mengalami penurunan dibanding TPT Agustus 2011 yang mencapai 6,56% dan TPT Februari 2011 sebesar 6,80%.Sri Mulyani Indrawati, Direktur Pelaksana Bank Dunia, mengungkapkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas a.l. ditandai dari kemampuan menciptakan kesempatan kerja."Pertumbuhan ekonomi yang kuat dan sehat harus mampu menciptakan kesempatan kerja. Karena tantangannya sekarang adalah meningkatnya pengangguran, utamanya usia muda," kata Sri Mulyani.Sofjan Wanandi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), menuturkan dalam 10 tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih banyak didorong industri yang tidak padat karya. Akibatnya, gap kaya-miskin dan pengangguran meningkat."Pengusaha tidak mau banyak masuk ke sektor labor intensif, mungkin karena masalah undang-undang, atau untungnya terlalu kecil," katanya.Selain itu, masalah ketidakpastian hukum dan regulasi terkait tenaga kerja juga dikeluhkan Sofjan sebagai penghamat berkembangnya industri padat karya di Tanah Air.Selain pengangguran, tambah Armida, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan masih menjadi kualitas yang harus diupayakan pemerintah dari realisasi pertumbuhan ekonomi."Pengurangan kemiskinan memang melambat. Kita juga harus mengurangi kesenjangan. Itu aspek kualitas dari pertumbuhan yang harus ditingkatkan," kata Armida.BPS mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2012 mencapai 29,13 juta orang atau 11,96%. Dalam kurun setahun, angka kemiskinan berkurang 0,89 juta orang atau 0,53% dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2011 yang sebesar 30,02 juta orang atau 12,49%.Armida mengungkapkan banyak tantangan dalam pertumbuhan ekonomi di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Namun, aspek inklusif menjadi penting untuk tetap dijaga. (bas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Diena Lestari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper