JAKARTA: Fitch Ratings menilai penurunan cadangan devisa Indonesia dari US$116,41 miliar menjadi US$111,53 miliad pada akhir Mei 2012 tidak perlu dikhawatirkan.
Cadangan devisa di akhir Mei ini merosot US$5,92 miliar dibandingkan posisi April yang meningkat drastis didorong oleh penerbitan surat berharga negara senilai US$2,5 miliar.
Menurut Fitch, penurunan ini sebagai dampak gejolak pasar yang direspon dengan intervensi Bank Indonesia untuk menopang agar rupiah tidak melemah lebih dalam.
Pasalnya seiring tingginya risiko global yang didorong oleh krisis utang di zona Euro, banyak investor asing yang melepas surat utang Indonesia setelah selama beberapa tahun terjadi arus modal asing masuk yang signifikan.
“Fenomena ini jauh dari unik bagi Indonesia, di mana arus modal di pasar surat berharga cenderung seimbang,” ujar Fitch Ratings dalam siaran pers yang diterima Bisnis, hari ini.
Menurut Fitch, sistem modal terbuka yang dianut Indonesia juga dinilai menyebabkan gejolak arus modal jangka pendek tidak dapat dihindari. (04/yus)
BACA JUGA:
Petani mogok makan tuntut hak atas tanah
BNI perkuat dukungan pendanaan MP3EI Sumut
6 Hotel baru mulai beroperasi di Medan tahun ini