Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DEGRADABLE PLASTIC: Chandra Asri Bidik Penjualan Naik 15% Tahun Ini

 

 

 

BALIKPAPAN : PT Chandra Asri Petrochemical Tbk menargetkan pertumbuhan penjualan plastik ramah lingkungan (degradable) meningkat hingga 15% per tahun dari saat ini sekitar 2.000 ton per bulan, seiring gencarnya sosialisasi penggunaan teknologi hijau dalam bidang industri.Vice President Corporate Relation PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Suhat Miyarso menjelaskan  perusahaan menggandeng peritel besar sembari melakukan kampanye penggunaan produk ramah lingkungan agar juga bisa menyentuh pedagang tradisional.“Setelah ada sosialisasi dan kampanye semacam ini kami harapkan ada pertumbuhan sekitar 10% sampai 15% per tahun. Harapannya dalam waktu 3 tahun – 4 tahun ke depan semua sudah pakai plastik degradable ini,” ujarnya, Selasa 5 Juni 2012.Sejak diluncurkan pada Agustus 2010, Chandra Asri baru melakukan perluasan pasar hingga ke Bali setelah sebelumnya difokuskan di Pulau Jawa. Dari dua daerah tersebut, penyerapan pasar atas produk plastik degradable baru mencapai 1.000 ton per bulan hingga 2000 ton per bulan. Kalimantan dibidik menjadi daerah ekspansi selanjutnya agar kapasitas produksi pabrik yang mencapai 60.000 ton per tahun bisa seluruhnya habis terserap pasar.Suhat mengakui juga ada perbedaan harga bahan baku plastik degradable dibandingkan plastik konvensional sekitar 3% - 5%. “Kalau plastic degradable ini harganya sekitar US$1.500 – US$1.700 per tonnya,” tegasnya.Dia mengatakan perbedaan harga ini bukan menjadi halangan bagi pihaknya untuk mengampanyekan penggunaan plastik degradable.Setelah membidik peritel besar, diharapkan masyarakat kelas menengah bawah juga bisa menggunakan plastik degradable sehingga tingkat penyerapan produk di pasaran semakin meningkat.Produk plastik degradable ini dibuat sebagai inovasi adanya anggapan bahwa plastik merupakan musuh yang harus dilawan sementara kekuatan plastik sebagai kantong angkat apa pun belum tergantikan. Dari 11% sampah plastik yang dihasilkan oleh rumah tangga hanya menyisakan sekitar 3% plastik yang tidak lagi memiliki nilai ekonomis.Melalui penambahan aditif prodegadrant yang membentuk polyethilene SF5008E sebagai bahan baku plastik degradable diharapkan bisa menjadi salah satu solusi bagi masalah lingkungan.Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta mengatakan penggunaan plastik degradable memang sudah semestinya dilakukan terlebih dengan adanya harga yang bersaing dari produsen. Dia berujar dengan nilai produk yang baik tentu pengguna akan cenderung memilih pada produk yang ramah lingkungan.Adapun pemerintah menurutnya juga bisa mengeluarkan regulasi mengenai penggunaan plastik degradable pada kantung plastik ketika harga yang ditawarkan oleh produsen sudah cukup bersaing.“Pemerintah bisa melakukan pendekatan di [industri] hulunya sehingga tidak ada lagi plastik yang konvensional. Dengan catatan harganya bersaing, Kalau yang konvensional masih lebih murah tentu masih ada saja permintaan ke sana,” tambahnya.Kendati demikian, Aprindo ingin mendorong anggotanya untuk menjadi pionir dalam mengampanyekan penggunaan plastik degradable. Menurutnya, langkah ini juga bisa menjadi salah satu strategi promosi yang ampuh untuk memikat konsumen. (bas)

 

 

BERITA LAINNYA:

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arma Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper