JAKARTA: Pemerintah mengungkapkan defisit neraca ekspor-impor pada April 2012 merupakan dampak pelemahan global yang merembet melalui jalur perdagangan.Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengakui kinerja ekspor memang melemah, karena dampak krisis global."Kuncinya, bagaimana kita bisa mengendalikan impor. Kalau ekspor memang agak sulit karena permintaannya dunia memang sedang terganggu," katanya, Jumat, 1 Juni 2012.Pembatasan impor, kata Bambang, harus dilakukan dengan terlebih dulu memastikan produksi dalam negeri dapat mencukupi kebutuhan domestik.Bambang menegaskan, jangan sampai membatasi impor tetapi tidak memperhatikan kebutuhan dalam negeri. Pasalnya, hal ini berisiko menimbulkan kelangkaan dan memicu inflasi.Badan Pusat Statistik melaporkan neraca ekspor impor sepanjang April 2012 tercatat US$641,1 juta. Defisit ekspor-impor ini terbentuk karena nilai impor lebih tinggi dibanding ekspor, yakni impor US$16,62 miliar dan ekspor US$15,98 miliar.Defisit ini merupakan defisit neraca perdagangan terbesar sejak Mei 2008. Pasalnya, pada April 2008, terbentuk defisit neraca perdagangan sebesar US$724,9 juta. (ra)