Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI ASEAN: RI Dapat Nilai Tambah Signifikan Dari Sektor Logistik

JAKARTA: Nilai tambah dalam transaksi perdagangan nasional diproyeksi meningkat seiring dengan penerapan liberalisasi jasa logistik di kawasan Asia Tenggara pada 2013.

JAKARTA: Nilai tambah dalam transaksi perdagangan nasional diproyeksi meningkat seiring dengan penerapan liberalisasi jasa logistik di kawasan Asia Tenggara pada 2013.

 

Edy Putra Irawady, Deputi bidang Industri dan Perdagangan Kementerian Koordinasi Perekonomian, mengatakan manfaat ekonomi yang didapat Indonesia dari implementasi liberalisasi jasa logistik Asean 2013 diantaranya penerapan insurance dan freight (IF) dalam transaksi perdagangan.

 

“Bayangkan saja, yang bida kita dapatkan dalam pengangkutan itu IF. Selama ini ekspor kita kan FOB, kalau kita impor CIF, artinya IF-nya dinikmati oleh pihak lain kan,” ujarnya usai diskusi terkait National Single Window di Kantor Kemenko Perekonomian, hari ini.

 

Menurutnya, penerapan IF dalam pengangkutan ekspor-impor akan menambah nilai transaksi perdagangan nasional. Liberaliasasi jasa logistik merupakan salah satu sektor prioritas dalam Asean Economic Community 2015. Untuk sektor jasa logistik Asean akan dikoordinasikan oleh Vietnam.

 

Liberalisasi jasa logistik, sambungnya, diharapkan dapat memangkas beban logistik terhadap biaya produksi industri nasional yang masih terbilang tinggi. “Selama ini, beban logistik terhadap cost produksi itu kan 14,24%, sangat signifikan.”

 

Menjelang pemberlakuan liberalisasi jasa logistik Asean 2013, pemerintah berupaya mengembangkan sistem logistik nasional dengan mempercepat pembangunan pelabuhan dan bandara, membangun dry port serta pusat distribusi di kawasan Indonesia Timur.

 

“Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sudah menginisiasi 78 rencana investasi sektor logistik dengan skema pendanaan swasta murni untuk mendukung sistem logistik nasional,” ujarnya.

 

Dia menegaskan pemerintah optimistis dapat menghadapi liberalisasi jasa logistik di kawasan Asean pada 2013. “Yang penting jangan dibuka dulu antara Sumatra dengan Malaka.,” tegasnya. (yus)

 

BERITA FINANSIAL PILIHAN:


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper