JAKARTA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengklaim para pemimpin dunia mengindikasi adanya permainan spekulan yang membuat harga sejumlah komoditas menjadi lebih mahal dari semestinya.Kepala Negara mengatakan apalagi di era globalisasi yang makin meluas saat ini, tingkat inflasi di suatu negara juga sangat dipengaruhi oleh faktor global atau situasi yang ada di dunia.“Setiap pertemuan G-20, para pemimpin dunia menganggap musuh besar sekarang ini adanya spekulasi permainan paper trading ,money trading, elektronik yang ternyata membikin harga itu menjadi tidak riil. Ada sentimen,” kata Presiden Yudhoyono saat membuka rapat koordinasi nasional III Tim Pengendalian Inflasi daerah tahun 2012 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta Kamis, 16 Mei 2012.SBY mengatakan dinilai ada sosok yang bermain untuk mendapatkan keuntungan, padahal tidak melakukan transaksi jual beli secara fisik. Perilaku tersebut, ujarnya, menjadikan harga sejumlah komoditas menjadi tidak stabil.“Kalau kita tahu seperti itu, apakah kita diam saja kita serahkan pada invisble hand . Katanya pasar akan mengatur sehingga tercipta harga yang benar. Saya pribadi dari dulu tidak percaya, maka peran pemerintah dan negara menjadi sangat penting,” kata SBY.Kepala Negara mengharapkan dunia bersatu untuk melakukan upaya menyelamatkan masa depan. Apalagi mengingat makin bertambahnya penduduk dunia, serta kian meningkatnya golongan menengah yang ingin mengkonsumsi lebih banyak.Di samping itu juga terjadi gangguan pasokan akibat gangguan keamanan di sejumlah tempat atau pengaruh geopolitik seperti di Timur Tengah, Semenanjung Korea , Laut China Selatan, Afrika, Eropa, Amerika Latin.“Distorsi pasar, permainan yang aneh, yang tidak mulia, yang curang, mengakibatkan susahnya kita semua. Semua negara kena imbas bukan hanya Indonesia,” kata SBY.SBY menilai upaya yang dilakukan untuk mencegah dampak naik turunnya harga tersebut, adalah dengan menghasilkan produksi utamanya pangan yang lebih banyak di dalam negeri, seperti beras, kedele, jagung, daging sapi, telur ayam, kentang.Upaya meningkatkan produksi pangan di dalam negeri, ujarnya, dengan menerapkan teknologi, menggunakan bibit unggul, serta mencipatakan akses yang baik bagi petani.Di samping itu memperbaiki distribusi, infrastruktur, transportasi, menciptakan pasar yang efisien, memberikan informasi, serta mencegah aksi spekulan. (Bsi)
BACA JUGA ARTIKEL LAINNYA:
06:53 - EDITORIAL BISNIS: Kasus Korupsi Jangan Tertutup Karena Musibah Sukhoi
06:08 - BURSA EROPA: Indeks Stoxx 600 Jatuh Ke Posisi Terendah Tahun Ini
05:38 - BURSA WALL STREET: Indeks S&P 500 Turun Terpanjang Dalam Sebulan
01:55 - BLACK BOX SUKHOI: Ini Rute Perjalanan Panjang Kotak Hitam Setelah Ditemukan
01:46 - FINAL LIGA CHAMPIONS: Ujian Terberat DI MATTEO
JANGAN LEWATKAN:
>>> 5 KANAL TERPOPULER BISNIS.COM
>>> 8 ENTREPRENEUR YANG MENGINSPIRASI
>>> 10 ARTIKEL MOST VIEWED BISNIS.COM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel