Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMANFAATAN KAWASAN: Asean jadi lumbung pangan dunia

 

 

 

BALIKPAPAN: Perkumpulan negara di kawasan timur Asean atau yang disebut sebagai BIMP-EAGA (Brunei, Indonesia, Malaysia, Phillippines-East ASEAN Growth Area) berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dalam memanfaatkan kawasan ini sebagai wilayah lumbung pangan ASEAN dan dunia.

 

Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Gellwyn Jusuf mengatakan pihaknya melakukan diskusi empat negara untuk memperoleh masukan dari masing-masing negara untuk menjadikan kawasan ASEAN bagian timur sebagai lumbung pangan dunia guna mengantisipasi terjadinya krisi pangan dunia. “Dalam diskusi ini akan ada masukan yang bisa dijadikan sebagai perbaikan ataupun pengelolaan ke depan,” katanya.

 

Dia mengatakan masing-masing daerah di Indonesia yang termasuk dalam anggota BIMP-EAGA wajib memaksimalkan potensi yang dimilikinya untuk mendorong percepatan ekonomi regional. Wilayah Indonesia yang menjadi anggota BIMP-EAGA antara lain Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara. Kemudian Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

 

Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan beberapa hal untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi regional. “Seperti peningkatan infrastruktur melalui PAN Borneo dan juga pengembangan daerah yang bisa menarik datangnya investor,” katanya.

 

Salah satu potensi yang menurutnya sudah dikelola dengan baik oleh Kaltim adalah perkebunan dan pertanian. Perkebunan sawit di Kaltim, imbuh Awang, tercatat sudah dikeluarkan izin perkebunan seluas 3 juta hektare lebih dari target yang hanya seluas 1 juta hektare. Sementara itu, sektor pertanian melalui program food dan rice estate diharapkan juga bisa berhasil untuk menjadikan Kaltim sebagai lumbung pangan nasional.

 

“Kan sudah banyak yang berminat. Kementerian BUMN juga sudah menugaskan BUMN untuk berkecimpung dalam pengembangan food dan rice estate ini,” tuturnya.

 

Adapula sektor pertambangan yang saat ini menjadi primadona bagi ekonomi kaltim seiring dengan kekayaan alam yang cukup melimpah. Kendati demikian, Awang menekankan pada investasi di sumber yang bisa diperbarui sehingga ada nilai tambah bagi industri lokal.

 

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kaltim Rusmadi mengatakan potensi pertanian Kaltim juga tidak kalah dengan daerah lain di luar Kaltim. “Contohnya ketika diminta menyediakan lahan seluas 200.000 hektare untuk food estate, Kaltim mampu menyediakan 300.000 hektare lebih,” katanya.

 

Untuk itu, kerja sama dengan daerah lain diperlukan agar pengembangan kawasan pertanian bisa maksimal. Selain memperkuat ketahanan pangan, penyediaan lapangan kerja di sektor pertanian yang luas diharapkan juga bisa membantu meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat.(msb)

 

BACA JUGA:

>>Jakarta Stocks Decline 1.48% In Today's Closing Session

>> MARKET CLOSING—IHSG Anjlok 61,07 Poin

>> TRAGEDI SUKHOI: Penyebar  Foto Palsu Terancam  Denda Rp12 Miliar!

>> Sinyal negatif di bursa Asia menguat 

>> 5 Kanal TERPOPULER Bisnis.com

 

>>> Top 5 Editors Choice Bisnis Indonesia

>>> Steve Wozniak Kepincut Saham Facebook

>>> Menhub Minta Asuransi Korban Sukhoi Rp1,25 Miliar per Orang

>>> City juara Liga Inggris

>>> 5 Rubrik TERPOPULER

>>> 10 ARTIKEL Paling Banyak DIBACA

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Rachmad Subiyanto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper