Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KESEPAKATAN ASEAN: Perlindungan investasi AEC

 

 

 

JAKARTA: Negara-negara Asean bersepakat untuk menerapkan sejumlah jaminan dalam rangka proteksi investasi intra kawasan ini seiring penerapan Asean Economic Community (AEC) 2015. 

 

Direktur Kerjasama Regional Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Rizar Indomo Nazaroedin mengungkapkan liberalisasi investasi dalam rangka penerapan Masyarakat Ekonomi Asean 2015, akan diiringi oleh penerapan proteksi investasi bagi investor yang berasal dari Asia Tenggara. 

"Proteksi terhadap liberalisasi, misalnya berupa jaminan penyelesaian sengketa antara investor dengan negara melalui arbitrase," ujarnya dalam seminar Investment Grade Rating & AEC 2012: Peluang dan Tantangan Perbankan dalam Peningkatan Perekonomian Indonesia, hari ini, 14 Mei 2012. 

 

Secara umum, kata Rizar, ada 6 poin proteksi yang disepakati negara-negara Asean. Elemen proteksi itu mencakup jaminan perlakuan yang adil dan wajar, serta keamanan dan perlindungan yang maksimal bagi investor asing. Jaminan juga diberikan bagi investor asing yang melakukan transfer profil/capital, baik ke dalam maupun ke luar negeri. 

Selain itu, proteksi yang dijanjikan juga berupa jaminan ganti rugi kepada investor asing apabila terjadi kerusuhan. Jaminan juga diberikan kepada pihak ketiga untuk menangani klaim investor yang kemudian akan ditagih oleh pihak ketiga kepada pemerintah dengan jumlah tidak melebihi yang diklaim. 

Ekspropriasi, kata Rizar, juga diperbolehkan apabila bertujuan untuk kepentingan publik, tidak diskriminatif, diberikan ganti rugi, dan sesuai dengan hukum yang berlaku. 

Proteksi ini diharapkan dapat memacu peningkatan investasi asing langsung intra Asean yang pada 2010 menyumbang 16% dari total foreign direct investment yang mengalir ke Asean, yakni US$75,76 miliar. 

"Investasi dari Asean sendiri cukup besar. Jadi Asean sebagai sumber investasi sebenarnya sudah menunjukkan performance yang baik," kata Rizar. 

Rizar menambahkan, beberapa langkah yang perlu ditingkatkan jelang penerapan liberalisasi dan proteksi investasi dalam skema AEC 2015, a.l. meningkatkan pelayanan yang berdaya saing, menyiapkan aftersales service, kepastian hukum, dukungan lembaga pembiayaan, dan selektif memilih investor. 

"Dengan investment grade, Indonesia semakin menarik untuk investasi. Kita juga mulai memilih-milih investor, tidak lagi sporadis," ujarnya. 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Mandiri Pahala N. Mansury menuturkan seiring investment grade, realisasi FDI ikut meningkat. 

"Investasi di portofolio meningkat mendahului investment grade. Di Indonesia, realisasi FDI seiring dengan meningkatnya portofolio investment," kata Pahala. 

Selain investasi, kata Pahala, AEC 2012 juga berpotensi meningkatkan perdagangan intra Asean yang diproyeksi dapat tumbuh di atas 6,7%. "Pemerintah harus aktif membantu pengusaha untuk mengambil kesempatan mengembangkan perdagangan intra Asean," katanya. 

Pahala berharap Indonesia dapat menjadi pendorong perekonomian Asean, bukan hanya pasar terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan 20 juta masyarakat kelas menengah baru dalam 7 tahun terakhir. "Kita harus jadi pemain, bukan target pemain-pemain Asean," tegasnya.(msb)

 

BACA JUGA:

>>Jakarta Stocks Decline 1.48% In Today's Closing Session

>> MARKET CLOSING—IHSG Anjlok 61,07 Poin

>> TRAGEDI SUKHOI: Penyebar  Foto Palsu Terancam  Denda Rp12 Miliar!

>> Sinyal negatif di bursa Asia menguat 

>> 5 Kanal TERPOPULER Bisnis.com

 

>>> Top 5 Editors Choice Bisnis Indonesia

>>> Steve Wozniak Kepincut Saham Facebook

>>> Menhub Minta Asuransi Korban Sukhoi Rp1,25 Miliar per Orang

>>> City juara Liga Inggris

>>> 5 Rubrik TERPOPULER

>>> 10 ARTIKEL Paling Banyak DIBACA


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Diena Lestari
Sumber : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper