JAKARTA: Pemerintah mempertimbangkan untuk memberikan insentif fiskal bagi perusahaan otomotif yang ingin mengembangkan mobil hybrid di Tanah Air.
Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo mengatakan pihaknya masih mempertimbangkan insentif fiskal yang akan diterapkan untuk menggenjot produksi dan konsumsi mobil ramah lingkungan (hybrid car).
"Kita akan kaji untuk berikan satu bentuk penyikapan fiskal tetapi kita lebih mengarah kepada bagaimana rencana industri itu untuk memproduksi di dalam negeri," ujarnya di kantornya, hari ini, Rabu 9 Mei 2012.
Pertimbangan arah kebijakan itu, kata Agus, dimaksudkan agar insentif fiskal yang diberikan tidak meningkatkan impor dan menjadikan Indonesia sebagai pasar, melainkan dapat mengundang investasi untuk memproduksi mobil ramah lingkungan di Tanah Air.
Selain mobil hybrid yang berbasis BBM dan listrik, Agus juga berharap insentif fiskal dapat diterapkan untuk mendorong konsumsi dan produksi mobil berbahan bakar gas dan mobil dengan kategori low cost green car.
Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa menjanjikan insentif fiskal bagi perusahaan yang hendak mendorong pengembangan produksi mobil hybrid di Indonesia.
"Pemerintah akan mendorong agar produksi itu di Indonesia dan kita akan berikan insentif tax duty pun maupun luxury tax," kata Hatta.
Menteri ESDM Jero Wacik menambahkan mobil hybrid akan menghemat penggunaan bahan bakar minyak. Pasalnya, mobil hibrida memiliki teknologi switching dari BBM ke listrik.
"Hybrid car menggunakan listrik, ini bisa untuk menghemat. Kalau sekian ratus ribu mobil kena macet itu berapa BBM yang terbuang, maka kalau pakai hybrid car itu akan selama macet sedikit menggunakan BBM," katanya. (msb)
BACA JUGA
>>Buyback Antam longsor Rp11.000/gram
>>Bakrie Upsize Ownership In Bumi Resources
>>12 SUKHOI Superjet-100 Ordered By Sky Aviation