MAKASSAR: Produsen tepung terigu PT Eastern Pearl Flour Mills, perusahaan afiliasi Interflour Group dan CBH Group Australia yang berbasis di Makassar, Sulawesi Selatan, menargetkan produksi menjadi 520.000 metrik ton pada tahun ini, naik 10% dari realisasi produksi tahun lalu.
Industrial Relations Manager PT Eastern Pearl Flour Mills Muammar Muhayang mengatakan peningkatan kapasitas produksi tersebut, seiring dengan penambahan mesin serta peningkatan kerja mesin dari manual menjadi otomatis, yang sudah diterapkan tahun lalu.
"Jadi tahun lalu kami sudah melakukan penambahan mesin, serta meningkatkan kerja mesin-mesin yang ada, dari manual menjadi otomatis. Kerja dari mesin-mesin tersebut, baru akan kami realisasikan tahun ini," ujarnya, hari ini (06/02).
Dia menuturkan dengan tambahan kapasitas produksi itu, pihaknya akan menambah jumlah produk tepung terigu yang sudah dihasilkan selama ini. Diantaranya, pabrik terigu itu akan membuat tepung mix, atau tepung terigu yang bisa diolah untuk berbagai macam penganan seperti kue atau kuliner.
Tahun lalu, konsumsi terigu Sulsel rata-rata dalam sebulan mencapai 9.000 metrik ton. Adapun tahun lalu, kapasitas produksi tahun lalu 480.000 metrik ton per tahun.
Sejauh ini, pasokan tepung terigu di Sulsel mencukupi, sehingga harga di tingkat distributor maupun pengecer bisa dikendalikan. Adapun produksi tepung terigu Eastern Pearl Flour Mill banyak diserap oleh industri rumah tangga, diantaranya industri makanan skala menengah.
Dari total produksi, sekitar 60% pangsa produksi didistribusikan ke kawasan timur Indonesia (KTI), sisanya dipasarkan ke pulau Jawa dan Sumatra. Hingga kini, pihaknya masih sebagai satu-satunya produsen tepung terigu di wilayah Sulawesi dengan market share untuk wilayah KTI mencapai 80%.
Sedangkan market share Eastern Pearl Flour Mills secara nasional berada di angka 10% hingga 13%. Namun, produsen tersebut menargetkan penguasaan pasar sedikitnya 15% yang diantaranya diupayakan melalui kegiatan promosi serta penjualan. (Bsi)