Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROYEK PU: Paket Rp34,9 Triliun Telah Dilelang Akhir Januari

 

 

JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum mencatat setidaknya 9.277 paket pekerjaan senilai Rp34,9 triliun yang sudah dilelang hingga akhir Januari 2012.

Adapun total proyek yang masuk dalam belanja modal 2012 yang merupakan proyek baru mencapai 10.800 paket dengan total nilai anggaran Rp38,88 triliun.Dari total belanja modal PU sebesar Rp48,78 triliun, Rp38,88 merupakan proyek baru, dan sisanya yakni merupakan proyek multiyears Rp9,9 triliun.Sekjen Kementerian Pekerjaan Umum Agoes Widjanarko mengatakan dari total proyek yang dilelang itu, sebanyak 200 paket kegiatan sudah ditandatangani kontraknya. Misalnya saja proyek pengelolaan banjir drainase, dan rehabilitasi jaringan irigasi di 10 wilayah Indonesia.Meski pelaksanaan lelang sudah mencapai hampir 90%, namun pihaknya pesimis penyerapan anggaran bisa mencapai 25% per triwulannya. Pasalnya, kegiatan pelelangan umumnya memakan waktu selama dua hingga tiga bulan sejak lelang dibuka.“Untuk merealisasikan per triwulan sebesar 25% agak sulit karena umumnya penyerapan anggaran baru bisa maksimal pada triwulan III hingga akhir tahun. Hal tersebut karena proses lelang butuh waktu,” ujarnya Kamis 2 Februari 2012.

Dia mengatakan berdasarkan rencana kerja Kementerian PU, untuk awal triwulan I 2012, mereka menargetkan penyerapan anggaran bisa mencapai 13,14%, sedangkan di triwulan II 43,15%, triwulan III sebesar 76,32% dan diharapkan hingga akhir tahun bisa mencapai 100% atau paling tidak 90%. Sementara itu, selama 2012 ada anggaran senilai Rp4,43 triliun yang diblokir oleh Kementerian Keuangan dalam APBN PU tahun ini. Angka tersebut, sama dengan sebesar 7,09% dari total anggaran PU selama 2012 senilai Rp62,56 triliun.Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pekerjaan Umum Taufik Widjayanto mengatakan dari total dana blokir itu, paling banyak merupakan anggaran yang dialokasikan dari APBN murni yakni senilai 2,82 triliun, sedangkan sisanya merupakan pinjaman luarnegeri Rp1,23 triliun dan dana pendamping Rp378,603 miliar.Dia mengatakan dana terblokir paling banyak merupakan anggaran untuk penyelenggaraan jalan Rp2,44 triliun, dan disektor pengelolaan sumber daya air senilai Rp1,07 triliun.“Untuk proyek dana pinjaman yang belum efektif misalnya pembangunan ruas tol Cisumdawu, Medan-Kualanamu dan Jembatan Tayan,” ujarnya.Dia mengatakan untuk pemblokiran dana rupiah murni, kemungkinan besar masih bisa dihapuskan rencana pembiayaannya. Pasalnya, katanya, sebgaian besar merupakan anggaran operasional di Ditjen.Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan mencatat selama 2011 pagu anggaran yang diblokir mencapai Rp934 miliar, yang terdiri dari rupiah murni (RPM) sebesar Rp839 miliar dan pinjaman luar negeri sekitar Rp95 miliar.(bas) 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper