Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Inalum 100% untuk dalam negeri

JAKARTA: Setelah diakuisisi, produksi PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) akan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan lembaran alumunium dalam negeri.

JAKARTA: Setelah diakuisisi, produksi PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) akan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan lembaran alumunium dalam negeri.

Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan sesuai rencana kebijakan untuk menghentikan impor bahan baku pada 2014, seluruh produk Inalum akan dijual untuk Indonesia. “Setelah kita miliki, 100% produk Inalum untuk Indonesia,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Deputi Kemeneg BUMN Bidang Industri Strategis dan Manufaktur Irnanda Laksanawan. Dia menyampaikan produk Inalum akan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan industri otomotif dalam negeri yang sedang bertumbuh dengan pesat.

Irnanda mengungkapkan selama ini 60% produk Inalum diekspor ke Jepang. Meskipun diakuinya bahwa permintaan lembaran alumunium di Indonesia belum sebanyak Jepang tetapi banyaknya penjualan produk Inalum ke negeri matahari terbit itu dipandang bermasalah.

Sumber Bisnis yang tengah mengkaji kelayakan aset Inalum untuk diakuisisi mengungkapkan sejak 1975 Jepang telah menandatangani kontrak kerjasama dengan pemerintah untuk mengoperasikan Inalum. Namun, selama dioperasikan oleh sebuah konsorsium Jepang itu Inalum selalu merugi.

“Hanya dalam 3 tahun terakhir saja saat mulai muncul wacana untuk mengakhiri kontrak tersebut Inalum memeroleh laba,” ujarnya.

Dia mempertanyakan kinerja Inalum, pasalnya sebagian besar produk Inalum diekspor ke Jepang untuk memenuhi permintaan lembaran alumunium dari industri otomotif kelas dunia seperti Toyota dan Daewoo.

Dia menjelaskan bahan baku Inalum diperoleh dari Australia dengan harga tinggi lalu dijual ke Jepang dengan harga murah. Oleh karena itu pada 2010 Meneg BUMN dan Menteri Perindustrian memutuskan untuk tidak memperpanjang kerjasama tersebut dan berniat mengakuisisi Inalum. (arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Ahmad Puja Rahman Altiar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper