Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IKPT & Kelsri menangi kontrak EPC 2 di Banyu Urip

JAKARTA: Mobil Cepu Ltd hari ini mengumumkan konsorsium PT Inti Karya Persada Tehnik (IKPT) dan PT Kelsri sebagai pemenang kontrak EPC 2 untuk desain dan instalasi pipa darat berinsulasi di lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Jawa Timur. Kepala Divisi

JAKARTA: Mobil Cepu Ltd hari ini mengumumkan konsorsium PT Inti Karya Persada Tehnik (IKPT) dan PT Kelsri sebagai pemenang kontrak EPC 2 untuk desain dan instalasi pipa darat berinsulasi di lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Jawa Timur. Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas BP Migas Gde Pradnyana mengatakan namun nilai kontrak EPC 2 tersebut belum bisa diumumkan saat ini. "Nilainya belum bisa diumumkan. Hari ini baru pengumuman pemenang, tanda tangan kontraknya nanti setelah diverifikasi dulu. Setelah sudah pasti tidak ada ketentuan yang dilanggar, baru kontrak ditandatangani dan nilai kontraknya diketahui," ujarnya, Senin 31 Oktober. Gde berharap kontrak EPC 2 tersebut bisa segera ditandatangani dalam waktu dekat. Kontrak EPC 2 adalah bagian dari total 5 kontrak EPC Banyu Urip yang nilainya diperkirakan mencapai total US$1,3 miliar. Sebelumnya pada 5 Agustus 2011, kontrak pertama dan terbesar untuk pembangunan fasilitas produksi minyak lapangan Banyu Urip senilai US$746,3 juta sudah diteken antara Mobil Cepu Ltd dengan konsorsium Tripatra Engineers & Construction dan Samsung Engineering Co Ltd. Selanjutnya pada 28 Oktober 2011, Mobil Cepu Ltd meneken kontrak EPC 4 untuk fasilitas penyimpanan dan alir-muat terapung (FSO) dengan konsorsium PT Scorpa Pranedya dan Sembawang Shipyard senilai US$298,7 juta. BP Migas berharap seluruh kontrak bisa ditandatangani tahun ini juga. Berdasarkan keterangan resmi Exxon hari ini, kontrak EPC 2 akan merancang dan memasang jalur pipa darat berinsulasi yang tertanam di bawah tanah dan berdiameter 20 inchi, membentang dari fasilitas pengolahan produksi (production processing facilities/PPF) ke pantai Tuban, dengan jarak sekitar 72 km. Adapun fasilitas full-field production di Banyu Urip mencakup 49 sumur pada 3 anjungan sumur, sebuah fasilitas pengolahan pusat (Central Processing Facility/CPF).Selain itu, pipa sepanjang 95 km untuk mengalirkan minyak ke fasilitas penyimpanan dan alir-muat terapung (Floating Storage and Offloading/FSO) bermuatan maksimal 1,7 juta barel. Kapal tangker akan mengangkut minyak dari FSO tersebut ke pasar domestik dan dunia. Seluruh kontrak EPC ditargetkan selesai dalam 36 bulan. Produksi penuh sebesar 165.000 barel minyak per hari diharapkan bisa tercapai sesuai jadwal, yakni pada akhir 2013.Proyek ini direncanakan dapat menghasilkan kurang lebih 450 juta barel minyak selama masa kontrak. Lapangan Banyu Urip mulai mengoperasikan fasilitas produksi awal pada Agustus 2009. Fasilitas ini telah mampu memproduksi 20.000 barel per hari.Mobil Cepu adalah operator dari Blok Cepu. Mobil Cepu dan Ampolex (Cepu) PTE Ltd., keduanya merupakan anak perusahaan dari Exxon Mobil Corporation, memegang 45% saham partisipasi dalam blok itu bersama Pertamina EP Cepu yang memegang 45% saham dan 4 BUMD dengan total 10% saham. (ea)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper