Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UKM perlu dapat insentif pajak

JAKARTA: Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia mengharapkan pemerintah memberikan insentif perpajakan dan kredit dengan bunga rendah untuk wirausaha kecil menengah.

JAKARTA: Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia mengharapkan pemerintah memberikan insentif perpajakan dan kredit dengan bunga rendah untuk wirausaha kecil menengah.

Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Nita Yudi mengatakan pertumbuhan wirausaha kecil dan menengah masih terkendala banyaknya pajak yang dikenakan kepada pelaku usaha.

Dia mencontohkan, jika pengusaha menjalankan bisnis restoran, pemerintah mengenakan banyak pajak mulai dari pajak penghasilan, pajak pendapatan daerah, sampai pajak pariwisata.

Pungutan tersebut masih ditambah lagi dengan restribusi lain seperti keamanan. Alhasil, dengan biaya tinggi seperti itu banyak wirausaha termasuk wirausaha perempuan yang berpikir ulang jika ingin membuka restoran di Jakarta atau kota besar.

Pemerintah harusnya bisa berikan pajak khusus untuk usaha kecil menengah, jangan disamakan dengan pajak lain. Perlu adanya pemberian insentif pajak khusus mikro jika ingin wirausaha di Indonesia berkembang, ujar Nita, hari ini.

Selain insentif perpajakan, Iwapi juga mengharapkan pemerintah memberikan perhatian khusus pada pemberian tingkat bunga bank yang rendah.

Nita mengatakan saat ini bunga kredit usaha rakyat (KUR) yang sekitar 16% dinilai masih cukup tinggi untuk pengusaha kecil menengah.

Dia berharap tingkat bunga KUR bisa single digit, seperti yang ada di China yang berada pada tingkat 5,5%, sehingga minat wirausaha yang ingin meminjamkan modal ke bank semakin tinggi.

Guna mendongkrak pertumbuhan wirausaha kecil dan menengah di Tanah Air, Iwapi juga menyarankan agar pemerintah membentuk bank khusus untuk usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) sekaligus mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

Usulan ini akan kami ajukan ke DPR, tunggu saja tanggal mainnya. Kemungkinan tahun ini setelah kami menggelar Rakernas di Makassar pada Oktober. Nanti hasil rakernas itu kami godok dan itu akan diagendakan dalam usulan yang akan disampaikan ke dewan, kata Nita. (arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper