Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA: Pengusaha Jusuf Merukhpemilik 20% saham PT Newmont Nusa Tenggaramempertimbangkan masuk ke Mandala sebagai investor baru di maskapai bernomor penerbangan RI itu.

Manager Government & Public Relation Merukh Enterprises Alexander Yopi sampai saat ini pihaknya masih membahas mengenai kemungkinan tersebut.

Dia mengungkapkan pihak Mandala pernah mempresentasikan kondisi perusahaan ke Merukh Enterprises.

Mandala pernah datang, presentasi ke kami. Mereka [Mandala] mengajukan beberapa opsi agar kami [Merukh Enterprises] bisa masuk sebagai pemegang saham perusahaan. Itu terjadi sebelum Mandala berhenti operasi [pada 13 Januari 2011], katanya kepada Bisnis kemarin.

Yopi menuturkan pihaknya belum bisa mengungkapkan opsi-opsi yang diberikan Mandala ke Merukh Enterprises.

Mengenai kemungkinan kami menjadi mayoritas pemegang saham, itu juga belum bisa diungkap ke publik. Semuanya masih dalam pembahasan, jelasnya.

Presiden Direktur Mandala Diono Nurjadin sebelumnya mengatakan saat ini pihaknya sedang membahas penawaran dari empat calon investor.

Saat dikonfirmasi mengenai kemungkinan Jusuf Merukh masuk sebagai investor baru di Mandala, Diono membantah hal itu.

Yopi menuturkan pihaknya tidak mengetahui apakah Merukh Enterprises masuk ke dalam daftar empat calon investor baru Mandala.

Kami tidak tahu apakah masuk dalam list itu, karena kan yang membuat Mandala. Yang jelas, Mandala pernah presentasi ke kami, papar Yopi.

Konversi saham

Sepak terjang Jusuf Merukh di bisnis penerbangan mulai terlihat sejak perusahaannya mengakuisisi 100% saham di Sabang Merauke Air Charter (SMAC) dan Dirgantara Air Services (DAS).

Setelah akuisisi dilakukan, Merukh Enterprises membeli 12 unit pesawat Y-12E buatan AVIC International Holding Company China senilai sekitar US$54 juta untuk memperkuat armada SMAC dan DAS.

Rudolf Merukh, Presiden CEO Merukh Enterprises, pernah mengungkapkan bahwa pihaknya memang berkeinginan membeli 100% saham maskapai nasional guna memenuhi permintaan kontrak jangka panjang angkutan udara dari perusahaan minyak dan pertambangan.

Jika maskapai penerbangan lokal ada yang mau dijual, mungkin Sriwijaya atau Mandala, kami siap beli, karena kami mendapatkan order kontrak jangka panjang untuk pertambangan, jelasnya. (Bisnis, 23 Maret 2010)

Sementara itu dihubungi terpisah, Nien Rafles Siregar, kuasa hukum Mandala dari Kantor Pengacara James Purba & Partners, mengatakan jumlah utang Mandala yang sebesar Rp800 miliar bisa saja dikonversi ke saham.

Dia juga menuturkan kreditur mungkin saja membentuk suatu konsorsium untuk kemudian menjadi pemegang saham di Mandala.

Konversi utang ke saham itu merupakan opsi yang bisa saja terjadi. Pembentukan konsorsium itu merupakan keputusan kreditur. Jumlah kreditur sendiri lebih dari 200 terdiri dari berbagai macam perusahaan, seperti lessor [perusahaan penyewaan pesawat], agen tiket, dan perbankan, jelasnya.

Adapun permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Mandala kemarin disetujui oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

Mandala mengajukan permohonan PKPU pada 13 Januari 2011, strategi tersebut sama dengan Chapter 11 dalam UU Amerika Serikat.

Diono, dalam siaran persnya kemarin, mengatakan pihaknya akan berupaya melakukan restukturisasi dengan baik.

Kami mengerti dan menyesal atas ketidaknyamanan yang telah dialami oleh seluruh penumpang, agen, dan rekan bisnis lainnya. Namun, langkah restrukturisasi perusahaan merupakan cara yang terbaik bagi manajemen untuk memperbaiki kondisi perusahaan, jelasnya. (sut)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Sutarno

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper