JAKARTA: Kemenbudpar masih pikir-pikir menjadi tuan rumah pengukuhan event Tujuh Keajaiban Dunia (New7Wonders) yang dihelat 11 September 2011, mengingat Indonesia wajib menyiapkan dana Rp20 miliar untuk tempat serta biaya penyelenggaraan perhelatan akbar itu.
Kami masih pikir-pikir meskipun peluang menjadi tuan rumah ditawarkan ke Indonesia," kata Sapta Nirwandar, Dirjen Pemasaran Kemenbudpar, kemarin.Selain manfaatnya harus terukur, katanya, faktor finansial yang menjadi kendala utama perlu diatasi secara gotong royong dengan mencari dukungan kalangan sponsor swasta.Meskipun mengambil sikap keberatan, Sapta mengatkan masih berupaya untuk mencari sponsor pendukung. jika bisa mendapatkan sponsor, Indonesia bisa menjadi tuan rumah penetapan Tujuh Keajaiban Dunia tanpa keluar uang sepeserpun."Penjajakan iklan ini masih kami lakukan, soal hasilnya ditunggu saja. Kalau penggalangan dana sukses maka pilihan tempatnya adalah di Jakarta atau Bali. Kita masih ada waktu sebelum panitia penyelenggara menutup kesempatan bagi kandidat tuan rumah, kata Sapta.Dana itu, kata Sapta cukup besar. Jika dibandingkan dengan anggaran promosi Ditjend Promosi Kemenbudpar yang hampir menghabiskan 10% anggaran dana promosi dari APBN 2011 untuk Ditjend Pemasaran Kemenbudpar sebesar Rp 250 miliar.Kalau satu acara promosi saja sudah menghabiskan dana sedikitnya Rp 20 miliar maka program lainnya akan terganggu. Namun dengan menjadi tuan rumah akan banyak turis yang masuk ke Indonesia selama perhelatan dan lokasi perhelatan bisa menjadi daya tarik wisata baru, ungkapnya.Pemilihan 7 Keajaiban Dunia Baru bertemakan Alam tersebut diadakan oleh yayasan New7Wonders Foundation yang berpusat di Zurich Swiss, melalui metode live voting internet pada website www.new7wonders.com.Tujuan utama penyelenggaraan kampanye tersebut adalah untuk meningkatkan apresiasi dan kesadaran masyarakat dunia terhadap keanekaragaman dan keindahan alam sekitar, sehingga diharapkan akan berdampak positif pada upaya-upaya pelestarian alam. (mfm)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
