Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Universitas Ciputra kirim dosen belajar wirausaha ke AS

JAKARTA: Universitas Ciputra Entrepreneur Center (UCEC) tahun ini kembali mengirimkan empat dosen dari berbagai perguruan tinggi untuk untuk belajar entrepreneurship ke Kauffman Foundation, Kansas, AS, meski tidak lagi mendapat dukungan pembiayaan dari

JAKARTA: Universitas Ciputra Entrepreneur Center (UCEC) tahun ini kembali mengirimkan empat dosen dari berbagai perguruan tinggi untuk untuk belajar entrepreneurship ke Kauffman Foundation, Kansas, AS, meski tidak lagi mendapat dukungan pembiayaan dari Kemendiknas seperti tahun lalu.

Menurut Ciputra, pendiri UCEC, pendidikan entrepreneurship merupakan upaya penting untuk menyerap tenaga kerja baru yang tidak dapat semata bertumpu pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Penting bagi Indonesia untuk memiliki dosen-dosen entrepreneurship berkualitas dunia yang menghasilkan sarjana yang dapat menghasilkan usaha mandiri, ujarnya, hari ini.

Ke empat dosen angkatan ke tiga GFVP yang akan dikirim ke AS itu adalah Michael Nathaniel Kurniawan (Universitas Ciputra), Eric Pramono (Universitas Ciputra), Boy Iskandar Pasaribu (Universitas Bakrie), Desi Arisandi (Universitas Tarumanagara).

Sejak 2009, UCEC memelopori pengiriman dosen untuk belajar kewirausahaan ke Kauffman Foundation yang dikenal sebagai pusat pendidikan kewirausahaan terbaik di dunia untuk mengikuti program Global Faculty Visitor Program (GFVP).

Tahun lalu sebanyak 15 dosen dari berbagai perguruan tinggi mengikuti pendidikan serupa selama 6 bulan di mana 11 diantaranya dibiayai Ditjen Dikti, Kemendiknas.

Dirjen Dikti Kemendiknas Djoko Santoso mengakui tahun ini pihaknya belum akan mengirim para pengajar perguruan tinggi untuk belajar entrepreneurship ke Kauffman Foundation, Kansas, AS, seperti sebelumnya.

Kalau mau belajar entrepreneurship mengapa harus ke Kauffman Foundation, biayanya mahal. Lagi pula belum ada evaluasi apakah dosen-dosen yang dikirim telah memberi kontribusinya bagi pengembangan entrepreneurship di tanah air, ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pendidikan Fasli Djalal dalam berbagai kesempatan mengatakan, progam pengiriman dosen ke Kauffman Foundation bagus untuk menjadi terobosan permasalah pengangguran di Indonesia. Untuk itu, pihaknya akan secara rutin mengirimkan dosen mengikuti pendidikan entrepreneurship itu.

Dosen yang menyelesaikan pelatihan itu akan menjadi tim nasional dalam penyelengaraan pendidikan entrepreneurship sehingga Fasli meminta agar para dosen mengadaptasi modul pelatihannya.

"Setiap tahun akan kita kirim sekitar 15 orang untuk mengikuti pelatihan itu dan diharapkan 20% lulusan perguruan tinggi dapat menjadi entrepreneur dan membantu ciptakan lapangan kerja," ujar Fasli Djalal.

Sejak 2009 UCEC mengirim dosen perguruan tinggi untuk belajar kewirausahaan ke Kauffman Foundation. Angkatan pertama ini terdiri dari dosen muda yaitu Trianggoro Wiradinata, Astrid Kusumowidagdo, Johan Hasan, Lenny Gunawan yang semuanya berasal dari Universitas Ciputra dan satu orang dosen dari Universitas Tarumanagara bernama Chairy.

Tahun 2010 sebanyak 15 dosen kembali dikirim. Mereka diseleksi dari 13 universitas yaitu Tommy Christian Efrata (Universitas Ciputra), Agoes Tinus Lis Indrianto (Universitas Ciputra), Maureen Nuradhi (Universitas Ciputra), Lina Gozhali (Universitas Tarumanagara), Burhan Primanintyo (Prasetiya Mulya Business School), Muhammad Komarudin (Universitas Lampung) dan Rahayu Puji Haryanti (Universitas Negeri Semarang) dan Arif Firmansyah (Universitas Airlangga).

Selain itu peserta GFVP lainnya tahun lalu adalah Raden Abdullah Hirmana (Universitas Negeri Jakarta), Asmi Abbas (Universitas Andalas), Rifelly Dewi Astuti (Universitas Indonesia), Arwina Sufika Suwarno (Universitas Sumatera Utara, Nur Alam La Nafie (Politeknik Negeri Ujung Pandang, Edi Suryanto (Universitas Gajah Mada) dan James D. Massie (Universitas Sam Ratulangi).

Pada kesempatan terpisah, Chairy, peserta GFVP angkatan 2009 berhasil merealisasikan draft proposal tugas akhirnya di Kauffman Foundation berjudul Developing Entrepreneurship Education Program in Higher Education in Indonesia dengan memprakarsai Universitas Tarumanagara menjadi pelopor pembukaan MM Entrepeneurship pertama di Indonesia. Peresmian Program MM Entrepreneurship dan S1 Manajemen Entrepreneurship Universitas Tarumanagara berlangsung pada 8 Mei 2010

Peserta lainnya Edi Suryanto, sebagai wakil dari Center for Entrepreneurship Development (CED) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesempatan emas yang diberikan untuk menimba ilmu di Amerika Serikat. Menurutnya, training entrepreneurship di Amerika Serikat sangat tepat karena negara tersebut merupakan tempat berbagai penemuan dan inovasi yang dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia dan melahirkan entrepreneurship tingkat dunia. (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper