Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA : Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) mulai menggenjot pemasaran pada awal tahun ini dengan menggelar pameran internasional guna mengejar target pertumbuhan ekspor dari US$2,71 miliar pada 2010 menjadi US$3 miliar pada 2011.

Ketua Umum Asmindo Ambar Tjahyono mengatakan upaya menggenjot promosi merupakan tumpuan untuk menggenjot kinerja ekspor pada tahun ini terutama dengan mewadahi pameran bagi industri mebel dan kerajinan yang dikelola profesional dan berskala internasional.

Kami mulai menggenjot promosi pada awal tahun dengan menggelar International Furniture & Craft Fair Indonesia (Iffina) pada 11-14 Maret 2011. Even ini dilaksanakan dua kali dalam setahun yang diagendakan akan kembali pada September, katanya dalam konferensi pers Asmindo, hari ini.

Menurut Ambar, Iffina menjadi ujung tombak bagi Asmindo untuk meningkatkan promosi ekspor karena dalam program pemerintah tidak ada pameran yang dikelola denan tools yang baik sehingga asosiasi perlu mengembangkan sarana promosi berskala internasional tersebut.

Pada forum bisnis itu, ditargetkan hadir 3.500 pembeli dari luar negeri dan sampai saat ini sudah terdaftar secara online sebanyak 1.500 calon buyer yang akan berkunjung ke even tersebut yang difasilitasi segala akomodasinya.

Strategi komunikasi adalah kunci utama untuk promosi produk di mana komoditas kerajinan dan mebel Indonesia sangat berkualiutas dan bisa bersaing dengan Vietnam dan Thailand sebagai saingan utama. Bahkan untuk agenda Iffina sendiri bersamaan waktunya dengan agenda serupa di Vietnam.

Namun, kata Ambar, perajin mebel dan kerajinan di Indonesia masih dihadang dengan persoalan ekonomi biaya tinggi akibat buruknya infrastruktur yang membuat biaya bahan baku yang seharusnya bisa murah menjadi mahal akibat biaya distribusi yang tinggi.

Selain itu, Asmindo juga masih dihadapkan pada persoalan bunga pinjaman bank yang mahal bahkan pada saat rupiah menguat seharusnya bunga bank turun seperti yang terjadi di India, china. Justru di Indonesia tidak terjadi penurunan meskipun SBI sudah turun rendah.

Untuk itu, perlu kerjasama pemerintah dan swasta agar industri mebel dan kerajinan bisa bangkit, salah satunya setiap program pemerintah harus dibicarakan dengan asosiasi industri terkait agar sesuai dengan kebutuhan dan tepat sasaran. Jangan sampai seperti tahun lalu, kita ikut pameran di Afrika tidak efektif dan buang anggaran yang sebenarnya sangat terbatas.

Ambar menambahkan pameran Iffina juga akan dihadiri sejumlah pelaku mebel dan kerajinan dari sejumlah negara terutama dari China dan pada tahun depan akan masuk dari Singapura, Thailand dan Malaysia agar even ini bukan hanya jadi forum pertemuan produsen dan buyer domestik tapi internasional. (ra)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Yamin
Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper