Sekjen Hipmi Jaya Andhika Anindyaguna mengatakan persoalan kewirausahaan harus menjadi perhatian untuk diperbaiki dengan menggenjot pendidikan entrepreneurship agar bisa mempercepat lahirnya usaha baru dan meningkatkan kompetensi dan daya saing usaha mikro.
Penyebaran virus kewirausahaan itu harus dimulai dengan pendidikan untuk mengubah mindset generasi muda setelah lulus sekolah bukan hanya berorientasi kerja menjadi PNS, tapi harus dibentuk paradigma pemikiran entrepreneurship, katanya kepada Bisnis.
Andhika mengatakan untuk mengembangkan pendidikan kewirausahaan itu haurus dilakukan melalui kemitraan pemerintah dengan asosiasi pengusaha muda agar pendidikan bisa semakin efektif dengan membagi pengalaman dari pengusaha mua yang berhasil di setiap daerah.
Selain itu, dukungan pembiayaan juga harus diberikan dengan mudah seperti penyaluran dana bergulir melalui koperasi Hipmi yang telah berjalan merupakan fondasi awal yang harus terus dikembangkan.
Hal itu, katanya, untuk mengatasi persoalan akses pembiayaan bagi usaha mikro dan kecil agar dapat dipenuhi lebih besar dengan semakin banyaknya koperasi yang bermitra dengan pemerintah dalam membiayai usaha mikro secara tepat sasaran.
Pengurus Hipmi Jaya Bidang TI Iqbal Farabi mengungkapkan persoalan fundamental usaha mikro dan kecil saat ini bertumpu pada kewirausahaan yang masih sangat rendah terutama berkaitan dengan pola pikir (mindset) yang keliru tentang berwirausaha.
Untuk itu, katanya, gerakan pengusaha muda harus meningkatkan program pendidikan dan pelatihan kewirausahaan mulai dari tingkat sekolah menengah atas sampai perguruan tinggi serta pelaku usaha mikro dan kecil yang telah ada.
Agar pengembangan kewirausahaan itu bisa lebih cepat maka harus menggandeng pemerintah dan perusahaan besar agar dalam program tangungjawab sosialnya bisa lebih meningkatkan pendidikan kewirausahaan, ujar dia.
Selain pendidikan, kapasitas kewirausahaan dari usaha mikro dan kecil juga akan meningkat jika didukung dengan akses pembiayaan yang mudah. Hal itu, akan terus dijalankan bersama Pemda DKI dengan mendorong pembentukan koperasi di setiap kelurahan.
Dengan begitu, setiap daerah bisa mengembangkan klaster usaha sesuai dengan potensi ekonominya yang didukung pendidikan dan pendampingan serta akses pembiayaan dari koperasi.