BI/dotcom
4/1/2011
Oleh Achmad Aris (aca)
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian PPN/Bappenas berharap realisasi defisit anggaran pada tahun ini bisa di bawah target defisit anggaran yang dipatok dalam APBN 2011 sebesar 1,8%.
Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan target defisit anggaran sebesar 1,8% merupakan angka maksimal yang tidak boleh dilewati oleh pemerintah dalam mengelola APBN 2011.
"Yang kita harapkan kalau bisa [defisit] tidak harus lebih tinggi dari target, tapi bisa lebih rendah, itu akan lebih baik dari sisi keuangan negara," katanya saat ditemui di kantornya hari ini.
Maka dari itu, terangnya, pemerintah akan memastikan agar penerimaan negara terus meningkat seperti yang direncanakan. Sementara di sisi belanja negara, lanjutnya, harus benar-benar berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan target pembangunan nasional. "Angka defisit 1,8% itu adalah angka yang maksimal," ujarnya.
Lukita menerangkan rendahnya realisasi defisit anggaran bukan merupakan suatu yang buruk karena tidak selalu disebabkan oleh realisasi belanja yang kurang. "Tapi karena penerimaan yang lebih meningkat, bisa juga dari efisiensi yang lebih besar sehingga defisitnya menjati tidak sebesar yang diproyeksikan," jelasnya.
Mantan Deputi Pendanaan Pembangunan Bappenas ini membantah bila rendahnya defisit anggaran akan memengaruhi kinerja pencapaian pertumbuhan ekonomi. "Peranan pemerintah di dalam sumber pertumbuhan tidak sebesar dulu. Dan dari sisi kualitas kebijakan, kebijakan pemerintah itu tidak memerlukan anggaran. Jadi hanya memberikan rangsangan private sector untuk tumbuh," tuturnya.
Menurutnya, sumber pertumbuhan ekonomi yang dominan saat ini adalah investasi swasta, kegiatan ekspor impor, dan konsumsi masyarakat. "Jadi peran pemerintah tidak terlalu besar [dari sisi anggaran] tapi peran pemerintah itu sangat besar dari sisi policy yang membuka private sector untuk bergerak dengan cepat," katanya.
Atas dasar pertimbangan tersebut, Lukita tetap optimistis laju pertumbuhan ekonomi pada 2010 akan mencapai 6% dan meningkat menjadi 6,4% pada 2011. "Pertumbuhan ekonomi akan tercapai di 2010," ujarnya.
Pemerintah sebelumnya mengumumkan realisasi defisit anggaran 2010 hanya sebesar 0,62% dari PDB atau Rp39,5 triliun. Realisasi ini lebih rendah dari target defisit anggaran dalam APBNP 2010 yang mencapai Rp133,7 triliun atau 2,1% dari PDB.
Realisasi APBNP 2010 juga kembali menyisakan dana menganggur atau biasa disebut sebagai selisih lebih pembiayaan anggaran (Silpa) sebesar Rp47 triliun lebih tinggi dari proyeksi pada 28 Desember sebesar Rp23,2 triliun atau 1,1% dari PDB.