Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja mengatakan rencana penyaluran pembiayaan mikro pada tahun ini ditargetkan Rp2,15 triliun baik melalui penyaluran langsung lewat unit layanan modal mikro (Ulamm) maupun penerusan melalui lembaga keuangan mikro.
"Ekspansi pembiayaan mikro akan terus digenjot pada tahun ini yang didukung dengan pengembangan cabang sebanyak 4 kantor, 2 kantor cabang pembantu, 16 kantor klaster, serta 100 kantor unit [Ulamm] yang semuanya difokuskan untuk mendukung pembiayaan usaha mikro, katanya, hari ini.
Parman menyampaikan untuk ekspansi di pasar pembiayaan mikro harus didukung dengan kapasitas pelayanan jaringan kantor yang memadai terutama ke pelosok di daerah agar akses terhadap pembiayaan usaha mikro menjadi semakin mudah.
Untuk itu, ekspansi kantor cabang akan digenjot sejak awal tahun dengan membidik pengembangan ke wilayah Cirebon, Lampung, Banjarmasin dan Kediri yang memiliki potensi usaha mikro cukup besar baik di sektor pedagangan dan jasa maupun pertanian dan perkebunan.
Sampai akhir 2010 jumlah pembiayaan mikro yang telah disalurkan seluruhnya Rp2,4 triliun dan masih terdapat outstanding sebesar Rp1,45 triliun dengan jumlah nasabah yang telah dibiayai sebanyak 38.000 pelaku usaha mikro, jelas dia.
Parman menambahkan bagi usaha mikro mayoritas tidak pernah mempermasalahkan tingkat suku bunga pinjaman, namun yang diperlukan adalah kemudahan akses dan pelayanan untuk mendukung kegiatan usaha uang perputarannya pendek dan cepat.
Namun demikian, katanya, pemberian fasilitas pembiayaan bagi UKM itu tidak bisa dilepas begitu saja sehingga harus dibarengi dengan pendampingan usaha agar bisnisnya bisa berkembang dan meningkatkan kapasitas dari pelaku usaha tersebut. (ra)