Sekjen Ippkindo Andy Saputra mengatakan pada tahun ini akan ditingkatkan pelatihan bagi usaha mikro dan kecil dengan mematangkan modul pelatihan manajemen kewirausahaan agar upaya peningkatan kapasitas bagi pelaku bisa terprogram lebih baik.
Salah satu persoalan krusial di tingkat usaha mikro adalah persoalan kemampuan dalam mengakses pembiayaan perbankan termasuk terhadap kredit usaha rakyat akibat rendahnya kemampuan pelaku usaha dalam pengelolaan bisnis.
Untuk itu, diperlukan modul pelatihan dan pembinaan usaha mikro kecil yang terprogram lebih baik terutama untuk meningkatkan kapasitas usaha dari sisi manajemen bisnis, sistem keuangan serta legalisasi usaha sampai peningkatan akses pasar, katanya kepada Bisnis hari ini.
Andy menyampaikan pelatihan manajemen wirausaha itu dilakukan secara rutin dan untuk tahun ini diperlukan adanya penyusunan modul yang lebih fokus pada setiap bidang usaha yang bersamaan juga dengan penyusunan klaster usaha dari anggota Ippkindo.
Selain pelatihan manajemen, usaha kecil juga memerlukan pelatihan motivasi untuk memupuk semangat kewirausahaan yang lebih baik karena dalam proses bisnis diperlukan semangan kewirausahaan yang kuat untuk bisnisnya bisa berkembang.
Saat ini, lanjutnya, sebanyak 1.300 pelaku usaha mikro yang telah diberikan pelatihan dan pendamnpingan usaha secara rutin dan akan terus dikembangkan ke berbagai daerah sesuai dengan perkembangan jaringan Ippkindo.
Usaha mikro dan kecil memiliki peran yang sangat strategis dalam menumbuhkan sektor riil namun masih dihadapkan pada sejumlah kendala yang fundamental mulai dari rendahnya kualitas SDM dan pengelolaan usaha, keterbatasan akses informasi dan permodalan, sampai persoalan promosi dan pemasaran.
"Untuk itu, pembinaan terhadap usaha kecil harus semakin ditingkatkan agar semua hambatan tersebut bisa diperbaiki secara bertahap." (ra)