Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA: Pemerintah mengaku telah melakukan langkah-langkah optimal dalam mengendalikan laju inflasi sepanjang 2010.

Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan tekanan inflasi tahun lalu yang hampir menyentuh level 7% disebabkan karena faktor produksi yang terkendala masalah perubahan cuaca ekstrim. "Tapi kalau dilihat dari core inflation-nya masih tetap terkendali di level 4,2%-4,3% yang memang dalam kontrol Bank Indonesia," katanya saat ditemui di kantornya hari ini.

Pemerintah sejak pertengahan Juli 2010, terangnya, sebenarnya telah mengambil langkah-langkah khusus untuk mengendalikan lonjakan harga makanan akibat perubahan cuaca ekstrim. "Waktu itu pemerintah sudah melakukan langkah-langkah tapi itu semua tidak serta merta mengatasi masalah, mungkin kalau tidak dengan langkah-langkah, inflasi bisa lebih tinggi lagi," jelasnya.

Untuk tahun ini, pemerintah akan mengantisipasi kemungkinan berlanjutnya perubahan iklim ekstrim yang akan memengaruhi harga bahan makanan. "Kementerian terkait seperti Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan akan siap dengan kondisi seperti itu," ujarnya.

Di tempat terpisah, Ekonom dari Mandiri Sekuritas Destry Damayanti menilai ke depan perlu adanya kombinasi antara kebijakan fiskal dan moneter dalam meredam tekanan inflasi. "Kalau cuma melalui kebijakan moneter yaitu pengetatan kebijakan melalui peningkatan suku bunga atau GWM tidak akan efektif. Jadi harus ada kombinasi dengan kebijakan fiskal yang bertujuan menjaga stabilitas harga pangan dan menjaga supply pangan supaya tekanan harga di sektor makanan bisa diredam," jelasnya.

Sementara itu, untuk kebijakan jangka menengah dan panjang, menurutnya, pemerintah perlu meningkatkan produktivitas sektor pertanian dan pembangunan infrastruktur supaya masalah logistik bisa diatasi.(ln)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper