"Kita buat simulasi di mana inflasinya kita pasang realistis, perkiraan kita 6,3% sampai 7%," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Salsiah Alisjahbana di kantornya hari ini.
Direktur Jasa Keuangan dan Analisis Moneter Bappenas Sidqi L.P. Suyitno menjelaskan tekanan inflasi hingga 7% bisa saja terjadi bila pemerintah tidak bisa mengendalikan kenaikan harga bahan pokok makanan seperti beras dan cabe merah yang pada dua minggu pertama bulan ini kenaikannya masing-masing sudah mencapai rata-rata 5% dan 40% dibanding bulan sebelumnya.
"Itu sensitive memengaruhi inflasi. Jadi diperkirakan kalau hal ini bisa tidak terkendali tapi Insya Alloh sudah terkendali, itu word case-nya paling jelek 7%," jelasnya.
Dalam simulasinya, Bappenas menyiapkan empat skenario di 2010 yaitu pertama pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8% dengan inflasi 6,3% maka akan menambah jumlah kesempatan kerja sebesar 3,08 juta dengan tingkat kemiskinan 11,67% pada Maret 2011. Kedua, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8% dengan inflasi 7% maka akan menambah jumlah kesempatan kerja sebesar 3,08 juta dengan tingkat kemiskinan 11,73% pada Maret 2011.
Skenario ketiga, pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 6% dengan inflasi 6,3% maka akan menambah jumlah kesempatan kerja sebesar 3,19 juta dengan tingkat kemiskinan 11,61% pada Maret 2011. Dan skenario keempat, pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 6% dengan inflasi 7% maka jumlah penambahan kesempatan kerja sebesar 3,19 juta dengan tingkat kemiskinan 11,66% pada Maret 2011.
Untuk 2011, Bappenas memperkirakan laju inflasi akan berada pada kisaran 6%-7%. Dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai 6,4%, penambahan jumlah tenaga kerja dan penurunan tingkat kemiskinan akan tetap terjadi di mana dengan inflasi di level 6% maka akan menambah jumlah kesempatan kerja sebesar 3,40 juta dengan tingkat kemiskinan 9,83% pada Maret 2012. Sementara bila inflasi mencapai 7% maka akan menambah jumlah kesempatan kerja sebesar 3,40 juta dengan tingkat kemiskinan 9,98% pada Maret 2012.
"Ketika melakukan simulasi ini, kemiskinan sangat sensitif terhadap sumber pertumbuhan ekonomi terutama pertanian dan industri pengolahan, dan faktor-faktor penyebab inflasi terutama harga makanan," jelasnya.
Lebih lanjut Armida menerangkan pemerintah akan berupaya menjaga agar target pertumbuhan ekonomi dan inflasi berada pada range perhitungan pemerintah. "2011 tentu pemerintah akan tetap menjaga stabilitas makro terutama inflasi. Jadi kita akan fokus pada program-program kita," ujarnya.