Untuk masalah ketahanan pangan, jelasnya, pemerintah akan menempuh kebijakan diversifikasi pangan agar masalah tingginya harga pangan akibat iklim yang ekstrim tidak memicu tekanan inflasi yang tinggi pada tahun depan. Beberapa kebijakan lain yang akan ditempuh a.l. peningkatan efektivitas sistem logistik dan distribusi bahan pangan, dan penyiapan ketersediaan stok dan stabilisasi harga.
"Untuk kebijakan energi, akan terus didorong pengembangan energi terbarukan, ini penting untuk jangka menengah dan panjangnya," ujarnya.
Adapun terkait masalah keberlanjutan fiskal, Dedi menjelaskan pemerintah akan memperjelas indikator dan penanggungjawab dalam pengalokasian belanja anggaran. "Ini nanti akan dikaitkan antara kegiatan dan kementerian/ lembaga, yang kemudian diterjemahkan ke alokasi indikatif yang basisnya di RKP. Setelah itu baru dibahas di DPR," jelasnya.
Dalam proyeksinya, Bappenas memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi sepanjang 2010 akan mencapai 5,9%-6% dengan laju inflasi sekitar 5,9% plus minus 0,1%.
Sementara untuk 2011, ekonomi Indonesia ditargetkan tumbuh 6,3%-6,4% dengan tetap menjaga kualitas pertumbuhan yang berdampak pada perluasan kesempatan kerja dan penurunan angka kemiskinan. Laju inflasi dijaga di level kurang dari 6,0% dan nilai tukar rupiah dijaga pada tingkat yang kompetitif yakni pada kisaran Rp9.000-Rp9.500 per dollar AS.