Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Penerimaan Pajak Naik 13,5%, Tembus Rp2.357,7 Triliun di RAPBN 2026

Pemerintah targetkan penerimaan pajak Rp2.357,7 triliun di RAPBN 2026, naik 13,5% dari 2025, untuk dukung program strategis dan capai defisit 2,48% PDB.
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025). ANTARAFOTO/Dhemas Reviyanto
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025). ANTARAFOTO/Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menetapkan target penerimaan pajak sebesar Rp2.357,7 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Target itu naik 13,5% dari outlook penerimaan pajak 2025 sebesar Rp2.076,9 triliun.

Target tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto ketika menyampaikan RAPBN 2026 dan Nota Keuangan di rapat paripurna DPR pada Jumat (25/8/2025).

Dalam postur RAPBN 2026, penerimaan pajak sebesar Rp2.357,7 triliun akan menjadi sumber utama pendapatan negara. Secara keseluruhan, pendapatan negara ditargetkan sebesar Rp3.147,7 triliun. Artinya, 74,92% atau 3/4 pendapatan negara akan berasal dari penerimaan pajak.

Sementara itu, sumber pendapatan lain yaitu penerimaan dari kepabeanan dan cukai yang ditargetkan sebesar Rp334,3 triliun. Target itu naik 7,7% dari outlook penerimaan kepabeanan dan cukai pada 2025 sebesar Rp310,4 triliun.

Kemudian penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang ditargetkan sebesar Rp455 triliun. Angka itu turun 4,7% dari outlook PNBP pada 2025 sebesar Rp477,2 triliun.

Pada kesempatan yang sama, Prabowo menjelaskan penerimaan pajak tahun depan akan diarahkan untuk menopang program-program strategis, mulai dari ketahanan pangan (Rp164,4 triliun), ketahanan energi (Rp402,4 triliun), hingga program Makan Bergizi Gratis (Rp335 triliun) yang ditargetkan menjangkau 82,9 juta penerima.

Selain itu, alokasi besar juga disiapkan untuk pendidikan (Rp757,8 triliun) dan kesehatan (Rp244 triliun). Total, belanja negara ditargetkan mencapai Rp3.786,5 triliun dalam RAPBN 2026.

Dengan demikian, defisit RAPBN 2026 mencapai Rp638,8 triliun atau berada di level 2,48% dari produk domestik bruto (PDB).

Sementara itu, asumsi pertumbuhan ekonomi 5,4% dan inflasi 2,5% pada 2026. Pemerintah juga menargetkan tingkat pengangguran turun ke kisaran 4,44–4,96% dan kemiskinan ekstrem berada di level 0–0,5%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro