Bukan Kali Pertama
Menurut The Guardian, kejadian ini bukanlah yang pertama yang dialami grup LVMH dalam tiga bulan terakhir.
Selain dua serangan siber yang menargetkan Louis Vuitton cabang Inggris dan Korea, label mode terbesar kedua LVMH, Christian Dior Couture juga mengaku bahwa pada bulan Mei, peretas telah mengakses beberapa data pelanggan mereka.
Serangan-serangan digital yang dilancarkan pada sejumlah merek fashion memang sudah gencar dilakukan oleh para peretas selama beberapa bulan ini.
Contoh lain selain yang dialami grup LVMH adalah rangkaian kasus yang menimpa Marks & Spencer (M&S), Co-op, dan Harrods.
M&S jadi korban pertama, diserang pada bulan April, bahkan memaksa penutupan toko online-nya selama hampir tujuh pekan. Serangan itu berlanjut pada Co-op di bulan yang sama, mereka terpaksa menutup sebagian sistem IT-nya.
Baca Juga
Sementara itu, Harrods jadi korban terakhir dari rangkaian kasus itu. Pada Kamis (01/05/25), mereka membatasi akses internet di seluruh situs webnya setelah menemukan adanya upaya mendapatkan akses tidak sah ke sistemnya.