Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mentan Siapkan Pasokan 360.000 Ton Beras Buat Bansos 2 Bulan

Mentan Amran Sulaiman menyebut akan menyiapkan pasokan beras total 360.000 ton untuk bansos beras selama dua bulan yakni Juni-Juli 2025.
Petani menjemur gabah hasil panen di Majalengka, Jawa Barat, Sabtu (5/4/2024). Badan Pangan Nasional (Bapanas) resmi menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan beras mulai 3 April 2024 hingga 30 Juni 2024 dengan rincian HPP gabah kering panen (GKP) di tingkat petani yang sebelumnya Rp5.000 per kilogram naik menjadi Rp6.000 per kilogram - JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani.
Petani menjemur gabah hasil panen di Majalengka, Jawa Barat, Sabtu (5/4/2024). Badan Pangan Nasional (Bapanas) resmi menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan beras mulai 3 April 2024 hingga 30 Juni 2024 dengan rincian HPP gabah kering panen (GKP) di tingkat petani yang sebelumnya Rp5.000 per kilogram naik menjadi Rp6.000 per kilogram - JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani.

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyebut akan menyiapkan pasokan beras sebesar total 360.000 ton untuk bantuan sosial (bansos) beras selama dua bulan yakni Juni-Juli 2025. 

Bansos beras ini masuk ke dalam paket stimulus bantuan ekonomi kepada masyarakat khususnya yang berpenghasilan rendah guna menggerakkan konsumsi. 

Amran menyebut, pasokan beras yang akan disiapkan untuk bansos itu sebesar 180.000 ton untuk setiap bulan selama Juni-Juli 2025. 

"Kita akan mengeluarkan bantuan sosial yaitu jumlahnya 180.000 ton per bulan. Dua bulan 360.000 ton. Kita akan bagi ke masyarakat tidak mampu," ujar Amran di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/6/2025). 

Menurut Amran, stok cadangan beras pemerintah yang digunakan itu tidak akan memengaruhi keseluruhan stok yang dimiliki saat ini. Dia menyebut pemerintah memproyeksikan serapan beras akan mencapai 400.000 hingga 500.000 ton. 

Adapun Mentan sejak pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) itu menyebut, stok cadangan beras pemerintah (CBP) sudah mencapai 4 juta ton lebih. Dia pun menyampaikan harapannya agar swasemba pangan bisa lebih cepat dari target. 

"Target dari bapak Presiden dari awal rencana kita swasembada empat tahun kemudian tiga tahun mudah-mudahan tahun ini tidak ada impor," terang Amran. 

Tidak hanya soal produktivitas petani, terang Amran, pemerintah juga menargetkan agar kesejahteraan petani meningkat. Dari indikator Nilai Tukar Petani (NTP), indeksnya sudah naik ke 121 pada Mei 2025, atau meningkat dari Mei 2024 sebesar 116. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper