Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Total Surat Minat Investasi di IKN Tembus 598 hingga Awal Juni 2025

OIKN menegaskan total Surat Minat yang masuk itu tidaklah sepenuhnya bakal serta-merta menjadi investor IKN.
Penampakan kawasan Istana Negara dan Garuda di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser, Kalimantah Timur pada Jumat (20/12/2024)/Bisnis-Anshary Madya Sukma.
Penampakan kawasan Istana Negara dan Garuda di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser, Kalimantah Timur pada Jumat (20/12/2024)/Bisnis-Anshary Madya Sukma.

Bisnis.com, JAKARTA — Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), mengungkap total surat minat investasi atau letter of interest (LoI) hingga 2 Juni 2025 mencapai 598 surat.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono menjelaskan bahwa total LoI itu yakni yang telah tercatat masuk ke website Investara yang merupakan laman pengajuan investasi bagi para calon penanam modal di Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Di [laman] Investara, ada 598 LoI yang masuk,” jelasnya saat dihubungi Bisnis, Senin (2/6/2025).

Meski demikian, Agung menjelaskan total LoI yang masuk itu tidaklah sepenuhnya bakal serta-merta menjadi investor IKN.

Pihaknya masih akan melakukan proses seleksi proyek investasi yang diajukan oleh penanam modal guna memastikan pembangunan IKN tetap sejalan dengan master plan yang ada menjadi kota dunia yang berkelanjutan, smart serta green.

“Tapi yang terpenting adalah yang terseleksi sesuai kebutuhan,” tandasnya.

Salah satu negara yang langganan mengajukan surat minat investasi yakni China. Di mana, OIKN mencatat saat ini telah mengantongi sebanyak 36 LoI yang lolos seleksi dari para investor China.

Agung menjelaskan, dari 36 surat minat investasi yang masuk, mayoritas investor asal China tertarik menanamkan modalnya menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

“Hingga 26 Mei 2025, Otorita IKN telah menerima 36 Letter of Interest (LoI) asal Tiongkok, 32 di antaranya untuk skema KPBU,” kata Agung.

Lebih lanjut, sisanya yakni sebanyak 4 komitmen investasi disebut bakal digulirkan menggunakan skema investasi langsung atau foreign direct investment (FDI).

Dalam penjelasannya, sektor-sektor yang diminati para investor China itu mencakup energi, perumahan hingga teknologi digital.

Kemudian, sektor bisnis pengelolaan sampah, infrastruktur transportasi, infrastruktur dasar, industri hijau, gaya hidup, hingga media dan penyiaran.

Sebelumnya, Agung Wicaksono juga menyebut telah mengantongi kerja sama investasi dengan China mencapai Rp70 triliun. 

Di mana, Rp500 miliar disuntik langsung melalui Delonix sementara sebesar Rp68,4 triliun bakal direalisasikan menggunakan sistem KPBU untuk sektor perumahan, Moda Unik Terpadu (MUT), dan pembangunan jalan. 

“Investasi konsorsium dan perusahaan asal China telah berinvestasi hampir Rp70 triliun di IKN ini. Ini merupakan kepercayaan besar, investasi yang sudah berjalan akan berlanjut dan akan terus menjajaki potensi potensi investasi lainnya,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper