Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jejak Para Pejabat Karier yang Jadi Dirjen Pajak, Bagaimana Bimo Wijayanto?

Jabatan Dirjen Pajak sejak masa reformasi umumnya diduduki oleh pejabat yang sudah berkarir puluhan tahun di Kemenkeu.
Pelantikan Bimo Wijayanto (kiri) sebagai ⁠Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, menggantikan Suryo Utomo (kanan) yang kini menjabat sebagai ⁠Kepala Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan. Pelantikan berlangsung di Kementerian Keuangan, Jakarta pada Jumat (23/5/2025). /YouTube Kementerian Keuangan
Pelantikan Bimo Wijayanto (kiri) sebagai ⁠Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, menggantikan Suryo Utomo (kanan) yang kini menjabat sebagai ⁠Kepala Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan. Pelantikan berlangsung di Kementerian Keuangan, Jakarta pada Jumat (23/5/2025). /YouTube Kementerian Keuangan

Bisnis.com, JAKARTA — Bimo Wijayanto resmi menggantikan Suryo Utomo sebagai Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, setelah pelantikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Jumat (23/5/2025).

Suryo Utomo, yang telah menjabat sejak 2019, diganti oleh sosok yang 'berbeda' dari deretan mantan Dirjen Pajak sebelumnya. Umumnya yang menduduki kursi DJP 1 adalah pejabat karir di Kementerian Keuangan.

Sebagaimana Suryo Utomo yang mengawali karirnya di Kemenkeu sejak 1993. Jabatan terakhir sebelum dirinya menjadi dirjen, yakni Staf Ahli Menteri Keuangan bidang Kepatuhan Pajak (2015—2019).

Sementara Bimo telah beberapa kali berpindah jabatan di sejumlah kementerian, meskipun berawal dari Kementerian Keuangan. Terakhir, dirinya menjabat sebagai Sekretaris Deputi bidang Kerjasama Ekonomi dan Investasi di Kedeputian bidang Kerjasama Ekonomi dan Investasi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Pengabdian terakhirnya di ranah Kementerian Keuangan, Bimo merupakan Analis Senior, Center for Tax Analysis (CTA) di Ditjen Pajak (2014—2015). Sebelum itu, Bimo tercatat mengemban tugas sebagai Kepala Seksi Dampak Makro Ekonomi di Sub-Direktorat Dampak Kebijakan Ditjen Pajak (2007—2009).

Adapun, mantan Dirjen Pajak Robert Pakpahan (2017—2019) juga berangkat dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan langsung berkarir di Direktorat Jenderal Pajak.

Sementara mantan Dirjen Pajak Ken Dwijudiasteadi berkarir di tempat yang sama dan tahun yang sama dengan Suryo Utomo, yakni pada 1993. Sebelum dirinya ditunjuk menjadi dirjen pada 2015, Ken menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Keuangan bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak.

Sebelum Ken, posisi dirjen pajak diisi oleh Sigit Priadi Pramudito. Sigit tercatat memiliki masa jabatan paling singkat, yakni 10 bulan dan mengundurkan diri pada Desember 2015 karena tak tercapainya target penerimaan pajak. Pria kelahiran 17 Mei 1959 ini merupakan golongan IV/c dan sudah berkarir di Ditjen Pajak sejak 1987.

Pada 2011 hingga 2014, kursi dirjen pajak diduduki oleh Ahmad Fuad Rahmany. Dirinya tercatat berkarir di Kementerian Keuangan sejak 1998, bahkan sempat menjadi Direktur Surat Utang Negara (SUN) pada 2005 silam.

Sementara mantan dirjen pajak lainnya, seperti Mohammad Tjiptardjo (2009—2011), Hadi Poernomo (2001—2006), Machfud Sidik (2000—2001), Abdul Anshari Ritonga (1998—2000), hingga Fuad Bawazier (1993—1998) tercatat sebagai pejabat karir Kemenkeu.

Terdapat satu nama mantan dirjen pajak yang ternyata bukan jebolan pejabat karir Kemenkeu.

Darmin Nasution yang berkarir di sejumlah kementerian koordinator—serupa Bimo—sebelum menjabat sebagai Dirjen Pajak pada 2006—2009 sebelum akhirnya pindah kapal ke bank sentral sebagai Gubernur Bank Indonesia.

Berikut Daftar Dirjen Pajak Kemenkeu dari waktu ke waktu:

  • Bimo Wijayanto (2025—sekarang)
  • Suryo Utomo (2019—2025)
  • Robert Pakpahan (2017—2019)
  • Ken Dwijugiasteadi (2015—2017)
  • Sigit Priadi Pramudito (2015)
  • Ahmad Fuad Rahmany (2011—2015)
  • Mohammad Tjiptardjo (2009—2011)
  • Darmin Nasution (2006—2009)
  • Hadi Poernomo (2001—2006)
  • Machfud Sidik (2000—2001)
  • Abdul Anshari Ritonga (1998—2000)
  • Fuad Bawazier (1993—1998)
  • Mar’ie Muhammad (1988—1993)
  • Salamun A.T. (1981—1988)
  • Sutadi Sukarya (1970—1981)
  • Soeyoedno Brotodihardjo (1963—1970)
  • Santoso Brotodihardjo (1961—1963)
  • Soerjono Sastrkoeoemo (1956—1961)
  • Abdul Mukti (1945—1956)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper