Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apindo Bicara Efek Penurunan BI Rate Jadi 5,5% ke Ekonomi RI

Apindo menyambut positif keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 5,5%.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani menyampaikan paparan saat konferensi pers Outlook Ekonomi dan Bisnis Apindo 2024 di Jakarta, Kamis (21/12/2023). JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani menyampaikan paparan saat konferensi pers Outlook Ekonomi dan Bisnis Apindo 2024 di Jakarta, Kamis (21/12/2023). JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Dunia usaha menyambut baik keputusan Bank Indonesia (BI) untuk memangkas suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) Mei 2025.

Dalam pengumuman suku bunga BI pada Rabu (21/5/2025), bank sentral juga menurunkan suku bunga Deposit Facility menjadi 4,75% dan suku bunga Lending Facility tetap 6,25%.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W Kamdani mengatakan dunia usaha sudah lama menantikan langkah bank sentral menurunkan suku bunga acuan agar biaya pinjaman (cost lending) di Indonesia bisa jauh lebih kompetitif dengan negara tetangga.

“Penurunan ini memang tidak kami antisipasi, karena BI biasanya menahan penurunan suku bunga acuan sebagai langkah pre-emptive saat volatilitas atau ketidakpastian ekonomi global masih tinggi dan Indonesia punya banyak risiko terhadap stabilitas makro sehubungan dengan ketidakpastian tersebut seperti saat ini,” kata Shinta kepada Bisnis, Rabu (21/5/2025).

Apindo juga mengapresiasi langkah bank sentral yang dinilai lebih mementingkan kebutuhan stimulasi ekonomi domestik dengan menurunkan suku bunga daripada tindakan pre-emptive untuk penciptaan stabilitas makro, terutama nilai tukar.

“Jadi meskipun tidak terduga dan penurunannya juga marginal, kami tetap menyambut baik dan berharap tren penurunan [BI Rate] ini bisa berlanjut,” imbuhnya.

Terlebih, menurut Shinta, dengan kondisi ekonomi nasional saat ini, di mana inflasi rendah dan tingkat pertumbuhan di bawah ekspektasi, maka relaksasi BI rate sangat diperlukan untuk menstimulasi kegiatan ekonomi di pasar dalam negeri yang semakin lamban sejak tahun lalu.

Untuk itu, Apindo berharap BI dapat terus menciptakan tren penurunan suku bunga sepanjang tahun agar pelonggaran kuantitatif yang diperlukan pelaku usaha dan masyarakat untuk menciptakan kegiatan ekonomi yang lebih tinggi dapat terjadi sesuai harapan.

Meski BI rate dipangkas menjadi 5,50%, Shinta menilai tingkat penurunannya masih sedikit dan belum sesuai kebutuhan daya saing pelaku usaha.

Pasalnya, Shinta menjelaskan bahwa penurunan BI Rate ini belum tentu terefleksikan dalam suku bunga pinjaman riil yang diperoleh pelaku usaha secara harian jika tren penurunan suku bunga acuan tidak berlanjut. Atau, lanjut dia, tidak ada insentif lain dari pemerintah kepada sektor keuangan untuk menurunkan suku bunga pinjaman riil atau mempercepat distribusi pinjaman kepada pelaku usaha sektor riil.

“Kami berharap BI dapat melanjutkan tren penurunan suku bunga ke depannya hingga suku bunga pinjaman nasional bisa sama, atau bahkan lebih rendah dibandingkan rata-rata suku bunga Asean,” ujarnya.

Selain itu, sambung Shinta, Apindo juga berharap pemerintah melakukan upaya lain untuk merelaksasi akses pembiayaan usaha, relaksasi persyaratan pinjaman usaha, dan menurunkan suku bunga pinjaman riil bagi pelaku usaha. Menurutnya, upaya ini dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi nasional di akhir tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper